Sebentar Lagi Ramadhan, Ini yang Dilakukan Pemkab Berau Antisipasi Lonjakan Harga Sembako
Operasi pasar bisa dilakukan untuk menstabilkan harga pangan, khususnya bahan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Meski bulan suci Ramadhan, atau bulan puasa tinggal beberapa pekan lagi, namun pemerintah tampaknya sudah mulai mengambil ancang-ancang untuk menyikapi terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok yang biasa terjadi saat bulan Ramadhan, terutama mendekati hari Raya Idul Fitri.
Untuk mengantisipasi kondisi ini, Dinas Pangan bersama Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau, bersiap untuk menggelar operasi pasar.
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Fattah Hidayat mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi.
Operasi pasar bisa dilakukan untuk menstabilkan harga pangan, khususnya bahan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng dan sebagainya.
Baca: Kucurkan Dana Rp 6,5 Miliar untuk Tata Kawasan Kumuh
“Rencana menggelar operasi pasar, menjelang bulan Ramadhan, segera kami kami lakukan dengan instansi terkait,” kata Fattah Hidayat, Minggu (15/4/2018).
Dengan operasi pasar, masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasaran.
Harga yang lebih randah akan membuat warga beralih untuk berbelanja ke pasar murah, menekan tingginya permintaan pasar dan diharapkan dan menstabilkan harga bahan pangan.
Baca: Rusia Kutuk Serangan Suriah, Dewan Keamanan PBB Tolak Resolusi Itu!
Tidak hanya operasi pasar, Dinas Pangan, kata Fattah juga terus mendorong masyarakat agar ikut melaksanakan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), sebagai upaya menciptakan mandiri pangan.
"Dengan KRPL, minimal bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri, misalnya dengan menanam cabai di halaman rumah. Karena cabai adalah salah satu komuditas yang harganya bisa melonjak tinggi,” jelasnya.
Kepala Disperindagkop Berau, Wiyati juga mengemukakan hal yang sama.
Yakni menggelar operasi pasar jika terjadi kenaikan harga bahan pokok.
Baca: Pengakuan Saksi Mata, Tak Tahan Bau Bangkai, 80 Warga Langsung Naik ke Darat
Wiyati juga mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan harga bahan pokok setiap hari, guna mengantisipasi lonjakan harga dan memastikan cadangan pangan.
“Salah satu tugas kami adalah memantau harga pangan, pemantauan ini kami lakukan setiap hari. Saat ini belum ada lonjakan harga, semua komuditas masih stabil, bahkan ada beberapa yang turun harga,” ungkapnya.
Sementara itu, Badan Urusaan Logistik (Bulog) Berau, juga memastikan, cadangan beras yang ada di gudang Bulog, masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2018.
Baca: 8.000 Liter Miras Oplosan Nilainya Ratusan Juta, Ternyata dari Sini Asalnya
Suwarsono, dari Bulog Tanjung Redeb mengatakan, cadangan beras Bulog mencapai 562 ton dan akan terus ditambah sebelum pasokannya benar-benar habis.
“Selain itu, ada juga beras hasil produksi petani lokal, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Karena kami selalu menambah cadangan beras, sebelum stok di gudang habis,” tegasnya.
Selain beras, Bulog juga mencadangkan pasokan gula pasir sebanyak 200 ton dan minyak goreng 26 ton. Pihaknya juga mengaku siap untuk menggelar pasar jika sewaktu-waktu diperlukan. (*)