Instalasi Standar Dilengkapi Pengaman Ganda, Ini Tips dari PLN Hindari Korsleting Listrik

"Jeglek itu sistem pengamannya bekerja, itu biasanya terjadi karena kelebihan arus dan adanya korsleting," terangnya.

Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penyebab munculnya api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran, kerap diduga terjadi akibat adanya korsleting listrik, karena instalasi listrik yang bermasalah.

Namun, jika warga memasang instalasi listrik sesuai dengan standar, yang dilakukan oleh ahlinya, hal tersebut tidak akan menyebabkan terjadinya korsleting listrik.

Bahkan, jika terjadi korsleting listrik, hal tersebut tidak akan sampai mengeluarkan api yang membesar menjadi kebakaran. Pasalnya terdapat pengamanan berlapis pada instalasi listrik yang dipasang oleh ahlinya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Manager Area PLN Samarinda, Basuki Rahman.

Baca juga:

Penyelamatan Donnarumma Disebut Jadi 'Sentuhan Penentu Juara', Buffon pun Kirim Pesan Khusus

Hampir Dua Pekan Ditahan, Dua Crosser Malaysia Akhirnya Dideportasi

Striker Legendaris Ubah Pilihan dari De Bruyne ke Salah sebagai Pemain Terbaik Liga Inggris

Dirinya menjelaskan, PLN tidak akan mengaliri rumah warga dengan listrik jika instalasi listrik belum mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO), yang dikeluarkan oleh badan dibawah Kementrian ESDM.

Dengan telah mendapatkanya SLO, maka instalasi listrik tersebut akan dialiri listrik PLN, karena sudah sesuai prosedur dan standar yang ada, termasuk perangkat kelengkapan instalasi listrik.

"Kita sudah sering imbau ke warga soal instalasi yang tidak standar penyebab korsleting listrik. Misalnya, saat pasang pertama hanya dua mata lampu, lalu narik sendiri, ini tidak standar dan membahayakan," ucapnya, Rabu (18/4/2018).

"Jadi, kita tidak akan aliri listrik jika instalasi yang terpasang tidak standar, makanya warga harus meminta jasa instalasi yang ahli dibidangnya. Kalau memang sudah standar, baru akan diterbitkan SLO, agar kita bisa aliri listrik," tambahnya.

Terkait dengan pengamanan listrik, dirinya menjelaskan terdapat pengamanan berlapis, terdapat dua alat pengamanan yang bernama Mini Circuit Breaker (MCB), yang terdapat di bawah KWH meteran dan di instalasi dalam rumah.

Jika terjadi korsleting, semua aliran listrik akan mati otomatis dengan jarak waktu beberapa detik saja setelah terjadinya korslet.

Namun, banyak pihaknya menemukan MCB tersebut telah diutak atik, termasuk dengan mengganjal MCB agar tidak mati.

"Masalah akan muncul jika MCB diganti sendiri, atau diganggu gugat, kami ada temukan yang diganjal, dengan demikian pengaman tidak akan jalan, terlebih perangkat ini juga dijual di pasaran," ungkapnya.

"Jeglek itu sistem pengamannya bekerja, itu biasanya terjadi karena kelebihan arus dan adanya korsleting," terangnya.

Baca juga:

Pushidrosal Ungkap Fakta Krusial; Ini Gambaran Peta Bawah Laut, Jangkar Ever Judger Kena Sorot!

Wah, Philippe Coutinho Bakal Kembali ke Anfield pada Akhir Musim, Ini Agendanya

Inilah 5 Poin Evaluasi Internal Bonek Pasca Insiden Bentrok di Solo

Namun, rumah jaman dulu biasanya masih belum menggunakan sistem standar yang diterapkan saat ini, dengan menggunakan SLO sebelum dialiri listrik.

Pihaknya pun meminta agar warga senantiasa melakukan pengecekan secara berkala kepada ahlinya, yakni tim legal instalasi ataupun jasa instalasi listrik.

"Biasanya 10 tahun harus diperbaharui. Jangan memeriksa sendiri, harus dilakukan oleh orang yang ahli. Biayanya murah, sangat terjangkau untuk berikan keamanan," ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga memberikan tips untuk menjaga instalasi listrik tidak korsleting yang menimbulkan munculnya api penyebab kebakaran, sebagai berikut :

1. Periksalah secara berkala instalasi listrik oleh jasa instalasi listrik, paling tidak satu tahun sekali.

2. Jangan gunakan peralatan yang tidak standar, jangan beli peralatan yang tidak diketahui kapasitas penghantar arusnya, mintalah jasa instalasi listrik untuk merekomendasikan peralatan yang standar.

3. Dilarang over stunning, yakni mengaliri listrik ke rumah dari aliran listrik dari rumah lainnya, dengan menggunakan kabel biasa. PLN menyarankan agar memasang instalasi listrik baru. Dalam jangka waktu lima hari kerja, listrik sudah teraliri.

4. Maksimal menggunakan colokan hanya untuk tiga perangkat saja. Biasanya ditemukan perangkat yang terpasang sampai enam ke satu colokan saja, karena arus akan menumpuk, yang menyebabkan panas dan terjadi korsleting.

Pihaknya juga memberikan nomor telpon yang dapat dihubungi, jika terjadi kendala atau konsultasi terkait dengan kelistrikan, yakni dapat menghubungi nomor berikut ini, 081332290089 dari unit pelayanan pelanggan.

"Semoga bermanfaat dan kita akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved