Tak Perlu Lagi Perdebatkan Penentuan HUT, Semua Harus Bangga Jadi Bagian Pembangunan Kaltara
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah, pemerintah daerah, seluruh stakeholder dan masyarakat.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Hari ulang tahun Kalimantan Utara yang jatuh pada 22 April hari ini menjalankan amanat Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 3 Tahun 2013.
Hari ulang tahun itu merupakan representasi diresmikannya Provinsi Kalimantan Utara beserta pengangkatan Penjabat Gubernur untuk kali pertamanya pada tanggal 22 April 2013 oleh menteri Dalam Negeri saat itu Gamawan Fauzi.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menjelaskan, semua daerah otonomi baru yang dibentuk sebelum Kalimantan Utara, hari ulang tahunnya juga diperingati berdasarkan waktu peresmiannya, bukan saat diterbitkannya undang-undang pembentukan daerah otonomi baru itu.
Sebagaimana diketahui, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara disahkan pada 20 Oktober 2012.
"Contoh di depan mata kita adalah Kota Tarakan. Pada bulan November 1997 ditetapkan Undang-Undang Pembentukan DOB Kota Tarakan. Kemudian pada tanggal 15 Desember 1997 Mendagri saat itu Bapak Yogie S Memet atas nama Presiden meresmikan Kota Tarakan. Sejak itu sampai sampai hari ini Tarakan memperingati ulang tahunnya setiap tanggal 15 Desember," kata Irianto dalam Rapat Paripurna Istimewa di Kantor DPRD Kalimantan Utara, Minggu (22/4/2018).
Irianto meminta tidak ada lagi perdebatan kontraproduktif menyangkut ulang tahun daerah.
Sebagaimana diketahui, sampai saat ini Perda HUT Kalimantan Utara masih dibahas lebih lanjut di DPRD Kalimantan Utara sejak diajukan pemprov kepada DPRD tahun 2016 lalu.
Baca juga:
Keliru Sebut Tempat Kelahiran RA Kartini dalam Debat, Cagub Jateng Tuai Sorotan
VIDEO - Tak Berhenti di Kartu Merah, Pemain Mitra Kukar Terancam Sanksi Berat Gara-gara Aksi Ini
Laga Puncak Copa del Rey, Pertarungan Legiun Prancis dan Argentina di Tanah Spanyol
WNA Rusak Fasilitas Negara, Begini Respon Rudenim Balikpapan
"Kita harus lebih produktif. Tidak perlu lagi diperdebatkan hari lahir Kalimantan Utara. Karena itu tidak banyak manfaatnya. Dan bahkan kita bisa ditertawakan daerah lain," sebutnya.
Yang perlu dilakukan lanjutnya adalah fokus melaksanakan pembangunan provinsi baru ini.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah, pemerintah daerah, seluruh stakeholder dan masyarakat.
"Seperti bagaimana agar pendapatan daerah kita bisa meningkat. Demikian juga soal sumber daya manusia, infrastruktur juga masih ada yang perlu kita benahi," sebutnya.
Di usia lima tahun, Kalimantan Utara diklaim Irianto sudah berlari sangat kencang. Beberapa provinsi dengan usia lima tahun, tidak mampu menyamai prestasi yang telah ditorehkan provinsi baru ini.
"Kita selangkah lagi menjadi daerah otonomi baru. Selama lima tahun ini juga sudah cukup banyak capaian pembangunan yang dirasakan manfaatnya," sebutnya.
"Dari 10 item syarat daerah otonomi baru, kita tinggal menyelesaikan batas Bulungan-Berau. Itu akan kita minta Mendagri memutuskannya. Kemudian juga batas Malinau-Tana Tidung," sebutnya.
Dari tidak adanya gedung pusat pemerintahan yang permenan, sampai berdirinya gedung Kantor Gubernur, gedung gabungan dinas, gedung Dinas PUPR merupakan keberhasilan bagi sebuah pemerintahan yang baru.
Organisasi perangkat daerah (OPD) pemprov sudah sebagian besar tidak menyewa bangunan milik warga.
Pembangunan jalan trans Kalimantan beserta jembatannya juga sudah cukup baik mulai dari Tanjung Selor sampai Seimanggaris. Itu buah koordinasi yang intensif dilakukan dengan pemerintah pusat.
Begitu juga dengan jalan di Long Midang sebagai titik batas negara hingga ke Long Bawan Kecamatan Krayan bahkan sudah beraspal.
"Insyaa Allah itu akan terus berlanjut hingga sesuai dengan rencana kita nanti akan terhubung dari Malinau hingga Krayan," sebutnya.
"Kita juga sudah mengembangkan bandara Tanjung Harapan. Kata pusat itu 2019 baru bisa selesai. Kita dorong dan buktikan sekarang, sudah didarati ATR 72. Begitu juga bandara Nunukan dan RA Bessing Malinau," sebutnya.
Di bidang pendidikan, lima tahun periode tahun 2013-2015 banyak menjalin MoU dengan kampus-kampus terkemuka Tanah Air. Sejak tahun 2016 mulai menggelontorkan beasiswa "Kaltara Cerdas".
"Kita juga ada program dokter terbang. Kemudian pengobatan gratis bagi pasien warga miskin. Bahkan saya sudah intruksikan kepada rumah sakit agar menjemput pasien miskin yang perlu pengobatan. Pemprov juga sudah membantu mobil ambulance ke kabupaten/kota masing-masing satu unit," sebutnya.
Selain itu, sejak tahun 2016 sampai saat ini sudah ada 6.000 unit rumah warga berpenghasilan rendah yang diperbaiki menjadi rumah layak huni.
"Selain dari APBN, kita juga ambil dari dana APBD hasil rasionalisasi anggaran perjalanan dinas dan biaya rapat-rapat," sebutnya. '
Dari beberapa capaian itu, Irianto meminta semua lapisan pemerintahan dan masyarakat di Kalimantan Utara tidak mudah berpuas diri.
"Masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan untuk mewujudkan Kalimantan Utara yang maju dan terdepan. Kita semua harus bangga karena telah menjadi bagian dari proses pembangunan provinsi muda ini," sebutnya. (*)