Sosok Ini Jadi Dokter Wanita Pertama di Indonesia, Begini Perjuangannya Menempuh Pendidikan
Sekolah ini melahirkan dokter-dokter mumpuni yang berjasa bagi dunia kedokteran yang karyanya masih bisa kita nikmati.
Baca: Perut Buncit, Nih Tips Gampang Ngecilinnya. . .
Marie Thomas berhasil mendapatkan beasiswa dari SOVIA yang bisa membuatnya diterima di STOVIA Batavia pada tahun 1912.
Marie menjadi satu–satunya siswa wanita d iantara 180 siswa laki–laki dalam sekolah kedokteran tersebut.
Tanpa beasiswa SOVIA, Marie Thomas kesulitan diterima dan kesulitan biaya.
Calon murid wanita dipersulit dengan beberapa membayar biaya pendaftaran dan menanggung biaya hidup mereka sendiri.
Baca: Berkeliaran di Hutan, 3 Bayi Beruang Berusia 3 Bulan Hidup Sendiri
Hal ini berbeda dengan kaum laki–laki yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah.
Beasiswa ini SOVIA (Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen) adalah beasiswa dari yayasan dari komunitas wanita Belanda di Batavia yang tragis melihat sulitnya pendidikan wanita di STOVIA.
Yayasan ini didirikan oleh Charlotte Jacobs yang merupakan saudara perempuan Aletta, Marie Kooij van Zeggelen, dan Elisabeth van Deventer.
Dua tahun kemudian atau tepatnya 1914, STOVIA mendapatkan murid wanita yang bernama Anna Warouw.
Baca: Kehamilan Palsu, Kenali! Cek Penyebab, Gejala, Sampai Efeknya untuk Wanita
Marie Thomas akhirnya lulusa pada tahun 1922 dan bekerja di Centraal Burger Ziekenhuis yang kini disebut Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta.
Marie Thomas kemudian jadi spesialis Indonesia pertama dalam bidang ginekologi dan kebidanan.
Marie Thomas menikah dengan suaminya yang bernama Mohamad Yusuf.
Baca: Bahan Alami di Dapur Ini, Bisa Bikin Kulit Putih dalam Semalam!
Marie Thomas meninggal pada tahun 1966 sedangkan suaminya sudah meninggal pada tahun 1958. (*)