Kaltim-Kaltara Bisa Saling Suplai Listrik, Jaringan Interkoneksi SUTT 150 KV Sedang Dibangun
Di Kalimantan Utara, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Besahan Tahap I di Bulungan saja bisa menghasilkan daya sebesar 900 Megawatt (MW).
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Provinsi Kalimantan Utara kemungkinan bisa menyuplai listrik ke Kalimantan Timur jika jaringan transmisi interkoneksi kelistrikan yang melintasi dua provinsi ini selesai dibangun PT PLN Persero.
Apalagi jika daya listrik yang tersedia di Kalimantan Utara terbilang surplus.
Sebaliknya jika Kalimantan Timur suplus daya listrik, jaringan interkoneksi yang dibangun PLN Persero punya peran vital untuk menyuplai listrik ke Kalimantan Utara.
Yosua Batara Payangan, Kepala Bidang Kelistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan, peluang dua daerah surplus listrik sangat terbuka mengingat banyaknya rencana pembangunan pembangkit masing-masing daerah.
Di Kalimantan Utara, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Besahan Tahap I di Bulungan saja bisa menghasilkan daya sebesar 900 Megawatt (MW).
Baca juga:
VIDEO - Simak Cuplikan Gol Laga Bali United vs Global Cebu, Tragedi Juru Kunci di Grup G Piala AFC
Mantan Klub Polisi Bakal Jadi Lawan Persija Jakarta di Semifinal Zona ASEAN Piala AFC
Ahmad Heryawan: Pak Jokowi Itu Presiden Semua Parpol di Indonesia, Termasuk PKS
Bayern Muenchen vs Real Madrid: Jadi Penentu Kemenangan, Begini Ungkapan Perasaan Marco Asensio
Belum termasuk pembangkit lain yang dicanangkan dibangun baik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), maupun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).
"Ketika jaringan interkoneksi terbangun semua, sistem penyediaan tenaga listrik akan disesuaikan dengan ketersediaan daya masing-masing pembangkit. Misalnya ketika PLTA Sungai Kayan Tahap I 900 MW selesai, kalau umpamanya untuk melayani Kalimantan Utara saja sudah cukup, tentu bisa disuplai ke Kalimantan Timur," sebut Yosua.
Sebaliknya Kalimantan Timur bisa menyuplai listrik ke Kalimantan Utara ketika kebutuhan listrik provinsi bungsu ini desifit.
"Kalau kawasan industri terbangun dan kebutuhan cenderung besar, listrik bisa disuplai dari Kalimantan Timur karena ada jaringan interkoneksi," katanya.
Yosua menyimpulkan, jaringan interkoneksi berupa Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang mulai didirikan PT PLN Persero akan memberi manfaat besar bagi penyediaan energi listrik di dua provinsi.
PT PLN Persero sedang menggarap pendirian jaringan transmisi SUTT 150 Kilo Volt (Kv) mulai Tanjung Redeb (Berau) ke Tanjung Selor (Bulungan), berlanjut ke Tideng Pale (Tana Tidung), Malinau, dan Tarakan.
Baca juga:
Tambang Dalam Kota dan Banjir Jadi Isu Debat; Paslon Saling 'Serang' Program
Meski Terjadi Divestasi, Freeport McMoRan Tetap Ingin Jadi Pengendali Bisnis dan Kebijakan Keuangan
Masuk Bursa Kandidat Terfavorit Gantikan Wenger, Joachim Loew Masih Ragu ke Arsenal?
Di Bulungan akan berdiri sebanyak 100 tower SUTT. Dari 100 titik tower yang direncanakan 60 persennya sudah siap kontruksi karena lahannya sudah tersedia.
"Jadi 40 titik belum clear. Ini yang diminta Plh Sekprov agar dalam waktu dekat harus ada pertemuan pada tingkat kabupaten, mencari jalan keluar soal lahan SUTT," katanya.
Gardu induk SUTT sedang dikontruksi di tiga daerah, masing-masing di Tanjung Selor, Tideng Pale, dan Malinau. Pendirian SUTT ditargetkan PT PLN Persero tuntas akhir 2019.
"Progres kontruksi gardunya masing-masing sudah 50 persen. Untuk jaringan transmisi Tanjung Redeb-Tanjung Selor progresnya sudah 70 persen," kata Yosua. (*)