Marsinah Pahlawan Buruh Indonesia, Inilah Empat Pelajaran Berharga dari Dirinya
Marsinah, wanita asal Nganjuk yang begitu vokal dan berani, serta berupaya melepaskan diri dari jeratan kapitalisme di tempat kerjanya
Sebanyak 13 orang buruh PT CPS pun diciduk militer dan digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.
Mendengar hal tersebut, Marsinah langsung mengunjungi markas untuk mengetahui keadaan rekan-rekannya.
Namun, sayang seribu sayang sejak saat itu Marsinah dikabarkan menghilang sekitar pukul 22.00 dan tak kembali.
Pada tanggal 6-8 Mei rekan-rekan seperjuangannya kala itu kelimpungan mencari Marsinah, seban tak terdengar kabarnya sama sekali.
Baca: Sisi Gelap Peringatan Hari Buruh Internasional, Bermula dari Pembunuhan Massal Kaum Buruh di Chicago
Akhirnya Marsinah ditemukan dengan kondisi tak bernyawa lagi.
Jasadnya terbujur kaku di sebuah hutan yang berlokasi di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan Nganjuk.
Berdasarkan visum dari Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk, di bagian leher dan kedua tangan Marsinah ditemukan luka memar akibat benturan benda keras.
Melihat bercak-bercak darah di tubuhnya, diduga Marsinah diperkosa sebelum dibunuh.
8 Mei 2018 mendatang akan menjadi peringatan 25 tahun kepergian Marsinah, namun pelaku pembunuhan belum terungkap hingga kini.

Baca: Beda! Peringatan Hari Buruh Sedunia Ini Dilakukan Riang Gembira di Pantai Kilang Mandiri
Untuk memperingati May Day, berikut empat hal yang bisa kamu pelajari dari sosok Marsinah melansir dari pegipegi.com :
1. Ingin Terus Belajar
Meski profesinya hanya seorang buruh, Marsinah memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam hal belajar.
Setiap pulang kerja, Marsinah rela menghabiskan waktu istrahatnya untuk ikut kursus komputer hingga les Bahasa Inggris dengan harapan suatu hari nanti dapat disalurkan kepada rekan-rekan buruh lainnya.