Marsinah Pahlawan Buruh Indonesia, Inilah Empat Pelajaran Berharga dari Dirinya
Marsinah, wanita asal Nganjuk yang begitu vokal dan berani, serta berupaya melepaskan diri dari jeratan kapitalisme di tempat kerjanya
2. Berani Hadapi Intimidasi
Dibekali dengan keberanian yang luar biasa, Marsinah sangat vokal dalam memperjuangkan hak-hak buruh.
Bahkan, di zaman Orde Baru, Marsinah rela pasang badan untuk menghadapi intimidasi dari berbagai pihak meski tuntutannya berkali-kali ditolak perusahaan.
3. Bela Mati-matian Kawan Buruh
Meski harus menghadapi kekuatan militer, Marsinah juga tidak segan membela kawan-kawan buruhnya.
Bersama Marsinah, 15 buruh PT CPS maju untuk berunding mengenai hak mereka.
Bahkan saat ke-13 rekannya dipaksa untuk resign dari perusahaan, Marsinah mengancam akan melapor ke pengadilan dan mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya.
4. Pantang Menyerah
Pada zaman Orde Baru, kesejahteraan kaum buruh sangatlah memprihatinkan.
Per hari, mereka hanya dibayar Rp 1.700 untuk kerja selama 8-12 jam di pabrik.
Tapi, kebijakan perusahaan yang semena-mena nggak membuat Marsinah menyerah. Berbekal Surat Edaran No. 50/Th. 1992 dari Gubernur Jawa Timur, Marsinah memperjuangkan kenaikan gaji sebesar Rp 550 menjadi Rp 2.250 walau gerakan agresif Marsinah tidak disukai perusahaan.
Nah, semoga empat pelajaran berharga dari Marsinah bisa memberikan inspirasi.
Tak hanya kaum buruh, tetapi seluruh masyarakat.
Selamat Hari Buruh Internasional! (*)
Subscribe Youtube Tribunkaltim.co di bawah ini: