Boneka Kucing Saksi Bisu Pembunuhan Laura

"Itu pintu kamarnya dikunci. Tapi pas kita datang polisi sudah bawa kunci. Mungkin didapat dari pelaku," kata Usman.

TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
TRIBUNJAKARTA.COM/ ELGA HIKARI PUTRA Rumah LR (41) di Jalan Alaydrus No 69, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat kosong tak berpenghuni. 

Biaya Nikah Rp 200 Juta
Polisi menyebut biaya pernikahan Stefanus (24) dan Laura (41) yang rencananya digelar Agustus mendatang ditanggung oleh keluarga perempuan. Biaya pernikahan itu mencapai ratusan juta.

"Biaya pernikahan mereka itu ditanggung pihak perempuan Rp 200 juta sekian, itu diangkat terus, bikin tersinggung,"ujar Kompol Iver.

Iver menyatakan biaya pernikahan itu yang selalu diungkit oleh Laura. Stefanus merasa direndahkan mengenai hal itu sampai akhirnya terjadi cekcok antar keduanya. Dia kalap membunuh Laura lalu membakarnya di Tangerang.

Tentu saja aksi Stefanus tak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. "Setiap berantem, tersinggung, seolah-olah dia tidak berharga di depan calon istrinya. Selalu diungkit, seolah-olah dia tidak punya apa-apa. Itu yang bikin dia marah sampai nggak bisa kendalikan marah," papar dia.

Menurut Iver, Stefanus sendiri bekerja secara serabutan. Dia tidak mempunyai pekerjaan tetap. "Dia hanya kerja Grab online kadang dia narik penumpang, kadang dia jual online, jual barang online. Serabutan kadang-kadang dia jual beli online, kadang narik Grab online, belum ada pekerjaan tetap, dia masih muda," imbuh Iver.

Asal usul Stefanus bisa dekat hingga tega menghabisi nyawa Laura akhirnya terungkap. Sebelum berniat menjalin hubungan ke jenjang pernikahan, Stefanus awalnya mengenal Laura saat berada di satu lapangan bulutangkis di wilayah Jakarta Barat.

Laura yang merupakan lulusan S-2 di Australia memiliki hobi bulutangkis tak sengaja bertemu Stefanus yang berprofesi sebagai sopir taksi online di lapangan bulutangkis.

Seringnya bertemu di lapangan bulutangkis membuat keduanya pun saling mengenal dan dekat. Panit Reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat, Iptu Eko Agus mengatakan baik ST maupun LR, keduanya memiliki hobi bermain bulutangkis.

"Mereka itu kenal karena sama-sama suka main bulutangkis. Karena sering bertemu dan main bulutangkis bareng makanya jadi dekat," kata Eko.

Keduanya sering bermain bulutangkis di lapangan yang berada di daerah Jelambar dan di daerah Pantai Indah Kapuk. Lantaran memiliki kesamaan hobi itulah, keduanya yang terpaut usia 16 tahun itu semakin dekat hingga akhirnya berpacaran.

"Kenalnya itu sudah lama. Tapi kalau pacarannya baru sekitar 9 bulan," kata Eko.
Setelah menjalin hubungan, mereka pun memutuskan untuk menikah. Rencananya dua sejoli tersebut akan menikah Agustus 2018.

Lima Bulan Tidak Pulang
Tersangka Stefanus (25) pelaku pembunuhan dan pembakaran terhadap Laura(41) sudah sejak lima bulan tidak pulang ke rumahnya yang beralamat di Jalan Kampung Janis Nomor 11 RT/RW 011/08, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Merry yang merupakan ibu kandung pelaku. Ia mengatakan, anaknya tersebut sudah sejak Desember 2017 meninggalkan rumah dan belum lagi berkunjung.

"Sudah lima bulan dia enggak ke sini, saya juga enggak terlalu tahu. Karena keseringan berada di rumah calon istrinya," ujar Merry.

Meski begitu ia tak menampik anaknya tersebut merupakan pelaku pembunuhan terhadap calon istrinya. "Saya dapat kabarnya juga dari saudara yang di sana, saya tahu pas perempuannya sudah enggak ada begini. Terakhir anak saya ngabarin pas dia bilang mau foto-foto prewed itu," kata Merry.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved