Masuk Mako Brimob Kaltim Pengendara Motor Buka Tas 10 Meter Sebelum Penjagaan

Jalan masuk kawasan Mako Brimob Polda Kaltim dijaga petugas bersenjata lengkap.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Penjagaan ketat di pintu masuk Mako Brimob Polda Kaltim, Rabu (16/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Jalan masuk kawasan Mako Brimob Polda Kaltim dijaga petugas bersenjata lengkap.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan teror yang dilakukan kelompok teroris atau radikal.

Usai Polrestabes Surabaya, Rabu pagi (16/5/2018) Mako Polda Riau jadi sasaran kelompok teror.

Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Mulyadi sebelumnya sudah menyatakan status pengamanan siaga 1 kepada jajarannya.

Dari pengamatan Tribunkaltim.co, di area masuk Mako Brimob Kaltim, terdapat 4 brimob mengenakan rompi anti peluru.

Baca: Ini Dia Komoditi yang Selalu Menyumbang Inflasi Kaltim Saat Ramadhan

Dua anggota lengkap menenteng senjata laras panjang.

Pengendara mobil dan motor terpaksa menepi sejenak bila ingin masuk ke area Mako Brimob dan SPN Polda Kaltim.

Pengendara mobil diperiksa 2 orang anggota. Petugas meminta pengendara turun lalu memeriksa dalam mobil.

Petugas juga meminta mereka menunjukkan kartu identitas, kemudian menanyakan dalam keperluan apa ke Mako Brimob.

Pun dengan pengendara sepeda motor.

Baca: Tingkatkan Kewaspadaan dan Tatib, Pomdam Gelar Operasi Gaktib

Bedanya, pengendara sepeda motor harus berhemti 10 meter dari posisi anggota berjaga, kemudian diminta untuk membuka tas bila ada.

"Kalau motor dari jauh orangnya bawa tas, setop 10 meter dari sini, mas. Kami minta buka tasnya, baru kemudian datangi dan lakukan pemeriksaan badan," tutur seorang anggota Brimob yang bertugas jaga.

Bila kendaraan anggota Polri, petugas jaga tetap meminta agar menunjukkan kartu keanggotaan.

"Kalau mobil yang tak dikenal wajib turun dan kita periksa. Kalau anggota, kita minta tunjukkan nrp dan identitas keanggotaan," ujarnya.

Belakangan diketahui ada 2 regu yang bertugas menjaga pintu masuk Mako Brimob Polda Kaltim.

Setiap regu beranggotakan 12 orang, 7 bertugas di penjagaan, 4 anggota Gegana dan 1 perwira jaga.

"Setiap 12 jam kita rolling. Semua akses masuk kita jaga," ucapnya.

Baca: Irianto Setuju Bandar Narkoba Dihukum Mati, Ini Kata Kapolda

Pemberitaan sebelumnya, Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Mulyadi menyatakan dengan maraknya aksi teror bom yang terjadi di Indonesia, pihaknya siaga 1 melakukan deteksi pergerakan kelompok teroris di Kaltim.

"Sebanyak 560 personel siaga 1. Ini hanya setengah kekuatan yang kami miliki," kata Mulyadi.

Pihaknya juga melakukan upaya deteksi dini terkait pergerakan oknum atau kelompok yang terindikasi terlibat dalam jaringan terorisme.

Mulyadi tak bisa menampik adanya paham radikal yang berkembang di Kaltim.

Sebab itu tugas Polri melalukan antisipasi dan upaya preventif.

"Kami bantu Polda untuk deteksi dini, pengumpulan bahan keterangan, tentang mantan-mantan napi teroris atau orang-orang yang masih punya paham radikal," tuturnya.

Mulyadi juga menginstruksikan jajarannya melakukan patroli menyasar tempat keramaian dan rumah ibadah.

Jajarannya juga melakukan latihan khusus terkait pola-pola sterilisasi TPTKP bilamana ancaman bom terjadi di Kaltim.

"Setiap batalyon punya tim patroli. Satu batalion 2 regu, masing-masing 5 personel. 24 jam. Muter terus. Kita juga sinkronisasi dengan Polres Balikpapan dan Sabhara Polda Kaltim," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved