Teror Bom Surabaya

Pasca Aksi Teror Bom Bunuh Diri di Surabaya, Pengamat Beberkan Siapa Target Sebenarnya

Aksi teror bom di Surabaya telah membuat masyarakat terguncang. Sebab, dalam peristiwa itu muncul banyak korban.

Kolase Tribun Jatim
Bom Bunuh Diri 

Menurutnya bibit radikal sebenarnya bisa dihentikan jika ada saluran politik yang sehat.

"Semakin banyak kita melibatkan orang-orang dengan berbagai pandangan ke dalam sistem politik untuk menyampaikan suara serta memberikan kesempatan, maka semakin kecil kemungkinan mereka untuk melakukan aksi radikal."

Menurutnya kondisi di Indonesia sekarang lebih memungkinkan untuk membuat semua kalangan terlibat politik yang sehat.

"Tapi ada sebagian kecil yang juga menolak apa yang disebut demokrasi dan ingin menggantinya dengan sistem lain."

"Seberapapun pluralisnya sebuah negara, tetap akan selalu ada sejumlah kecil yang menolak pandangan ini."

Greg juga menyampaikan dari data terbaru pengamatannya yang menunjukkan toleransi di Indonesia secara umum telah meningkat kurang dari 10 tahun terakhir.

Baca: 10 Meme Salat Tarawih Ini Bikin Senyum-senyum, Pernah Ngalami yang Mana?

Baca: Lihat 5 Meme Hari Pertama Puasa, Ayo Mana yang Pernah Kamu Lakukan?

Tapi ia mengakui kalau intoleransi justru juga meningkat, seperti di kalangan Muslim kelas menengah di kota-kota besar, yang menurutnya memiliki peran untuk menyingkirkan Ahok dari dunia politik.

"Data ini kompleks, karena tidak menunjukkan satu arah saja, tapi ada tren berbeda pada sejumlah kelompok warga."

"Secara keseluruhan warga Indonesia lebih toleransi saat ini dibandingkan 10 tahun," tambahnya.

Ia mengatakan banyak ditemui komentar di jejaring sosial, seperti di Facebook atau Instagram yang berbau intoleran, tapi ia setuju jika apa yang terjadi di dunia maya, tidak mewakili keadaan sebenarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Usai Teror Bom di Surabaya, Pengamat Bocorkan Siapa Target Sebenarnya Teroris, Sempat Sebut Ahok

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved