Kisah Hatf Saiful, Bocah Asal Indonesia Jadi Petarung ISIS dan Tewas saat Bertempur di Suriah

Hatf Saiful saat usianya 11 tahun, dia mengatakan kepada ayahnya bahwa dia ingin meninggalkan sekolah dan pergi ke Suriah

istimewa
Hatf Saiful Rasul (kiri), dan logo ISIS. 

Anam, ayah Hatf Saiful Rasul mengatakan kepada Reuters dalam tulisan tangan untuk menanggapi pertanyaan selama persidangan di Jakarta pada bulan Juli bahwa dia bangga dengan anaknya.

Foto yang dilihat Reuters, yang menurut Anam diambil di Suriah dan diposkan di media sosial oleh Hatf Saiful Rasul, menunjukkan anak laki-laki tersebut sedang makan dengan pria yang lebih tua.

Foto lain memperlihatkan bocah berwajah segar itu memegang senapan AK-47.

 

“Hatf Saiful Rasul bisa membongkar senapan dalam 32 detik,” tulis Anam.

Dia juga mengeluarkan ‘pistol 9mm, 2 granat tangan, pisau komando dan kompas’.

Anam juga dikabari bahwa Hatf Saiful Rasul selamat dari satu serangan udara, terpental ke udara akibat ledakan tersebut.

Bocah itu hanya mengalami telinga berdarah dan gangguan pendengaran.

Pada tanggal 1 September 2016, dua bulan setelah ulang tahunnya yang ke 13, Hatf Saiful Rasul terkena serangan udara lain.

Tak lama kemudian, ISIS mengumumkan kematian tiga orang Indonesia di dekat kota Jarabulus di Suriah.

“Mujahid kecil yang bahagia sudah meninggal,” tulis Anam dalam esainya.

“Tubuh kecilnya yang compang-camping hancur oleh bom.”

“Saya tidak merasa sedih atau kehilangan, kecuali kesedihan yang terbatas seperti ayah yang ditinggalkan oleh anak tercintanya,” kata Anam kepada Reuters dalam catatan yang dia berikan di persidangan.

“Sebaliknya, saya merasa bahagia karena anak saya telah mencapai kesyahidan, insya Allah.”

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Bocah Asal Bogor yang Tewas di Suriah Bela ISIS.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved