Kuliner

Geblek, Cireng Khas Kulon Progo yang Nikmat Disantap Selagi Hangat

Geblek sering disamakan dengan cireng karena bahan baku yang digunakan, tapi keduanya berbeda bentuk dan ukuran.

KOMPAS.com/Dani J
Menu geblek dalam 1 porsi di kedai Geblek Pari Nanggulan di Dusun Pronosutan di Kulon Progo. Warung ini ada di tepi hamparan sawah dengan pemandangan indah. 

Nuryani menganjurkan makan geblek selagi masih hangat.

"Kalau dingin kenyal sekali. Kalau orang tua susah makannya," katanya.

Makan geblek, menurut Nuryani, tidak begitu saja. Geblek biasanya dimakan bersama besengek, yakni tempe lembut yang kuat rasa gurih santan kelapa.

Perpaduan keduanya dirasa cara terbaik menikmati geblek.

Baca: Prabowo, Amien Rais, dan Elit PKS Umrah Bersama, Ada Pertemuan dengan Rizieq Shihab?

"Geblek sudah asin. Makan sama besengek maka akan tambah gurih," kata Nuryani.

Tapi tiap orang boleh saja menikmati dengan cara masing-masing, termasuk makan pakai sambal rawit yang tersedia di warung Pari.

"Sedangkan minumnya biasanya manis," kata Nuryani. Ubud di Kulon Progo Warung Geblek Pari Nanggulan berada di pinggir sawah.

Warung ini memanfaatkan sebuah halaman lapang sebagai tempat makan para pengunjung.

Banyak pohon tumbuh di halaman itu. Meja kursi untuk tempat makan bertebaran rapi di antara pohon.

Banyak pohon tumbuh di halaman itu. Meja kursi untuk tempat makan bertebaran rapi di antara pohon. Ada kesan klasik dan desa karena joglo kecil dari kayu dan bangunan bambu atap galvalum di halaman itu.
Banyak pohon tumbuh di halaman itu. Meja kursi untuk tempat makan bertebaran rapi di antara pohon. Ada kesan klasik dan desa karena joglo kecil dari kayu dan bangunan bambu atap galvalum di halaman itu. (Kompas.com/Dani J)

Ada kesan klasik dan 'desa' karena joglo kecil dari kayu dan bangunan bambu atap galvalum di halaman itu.

Daya tarik terbesarnya bukan sekadar tata ruang halaman, tetapi panorama dari halaman warung Pari itu.

Sejauh mata memandang, tersaji hampar sawah yang hijau, menguning atau sedang dipanen.

Semua berlatar barisan perbukitan Menoreh. Netizen sering menyebut panorama sawah Nanggulan ini sebagai 'Ubud Bali' di Kulon Progo.

Karena panorama padi inilah maka warung diberi nama yang sama.

"Dekat sawah, makanya disebut Pari Nanggulan. Pari itu (bahasa jawa) padi," kata Prayeti, karyawan warung.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved