Mudik Lebaran 2018

Lelah di Perjalanan, Inilah 4 Penyakit yang Sering Mengintai Para Pemudik

Sayangnya, menghadapi perjalanan panjang ketika berpuasa bukan perkara mudah. Ada beberapa masalah kesehatan yang sering menghantui.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Pemudik motor terjebak macet di jalur alternatif Karawang-Cikampek, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2014). Arus mudik ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan akan masih padat hingga H-1 Lebaran. 

Dia juga mengimbau pemudik untuk menghindari makanan yang asin atau mengandung garam tinggi saat sahur seperti ikan asin, telur asin.

Pasalnya, makanan tinggi garam akan membuat Anda mudah merasa haus dan berujung pada dehidrasi.

Baca: Demi Layani Warga Tukar Uang Pecahan, Bankaltimtara Tetap Beroperasi di Hari Cuti Lebaran

3. Penyakit Kambuh

Sering kali pemudik mengalami kekambuhan atau perburukan penyakit yang sudah lama diderita.

Hal ini terjadi karena pemudik kelelahan selama dalam perjalanan dan juga lupa minum obat yang seharusnya rutin.

"Siapkan obat-obatan rutin yang dibutuhkan dan harus diminum selama macet dijalan. Jangan sampai, obatnya ada di kopor di bagasi yang sulit dicari. Jangan lupa juga untuk diminum di kampung halaman," ujar Tjandra.

Ada baiknya, sebelum berangkat mudik, berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai penyakit kronik yang diderita dan obat-obatan apa yang baik dikosumsi selama mudik.

Jika merasa penyakit Anda kambuh, segera beristirahat dan hentikan sejenak aktivitas. Anda juga bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat jika keluhan atas penyakit Anda tidak berkurang.

4. Gangguan Selama Perjalanan

Masalah kesehatan keempat adalah gangguan selama perjalanan, seperti mual, pusing, kelelahan hingga stres karena macet.

Tjandra juga mengingatkan, khususnya bagi pengemudi, untuk tidak minum obat secara sembarangan yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh sesaat.

Samsuridjal mengharapkan, dengan pola waktu istirahat dan makan yang bergeser selama Ramadhan, para pemudik perlu waktu istirahat yang cukup.

"Biasanya setelah makan, kadar gula dalam tubuh menurun. Akibatnya, kondisi badan pun mudah lelah. Oleh karena itu, saya menyarankan agar beristirahat setelah mengemudi selama empat jam," kata Samsuridjal.

Samsuridjal menegaskan, pemudik yang mengendarai kendaraan sendiri perlu berhati-hati meminum obat ketika sedang sakit.

"Kebanyakan obat influenza mengandung zat antihistamin yang dapat membuat kantuk jika meminumnya. Pemudik perlu teliti membaca peringatan yang tertera dalam obat," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved