Bukan Makanannya, Mengapa Ular Piton Memangsa Manusia Secara Utuh?
Namun mengapa kembali terjadi peristiwa seekor ular sanca atau piton menelan utuh seorang manusia dewasa?
Namun memakan mangsanya adalah masalah lain.
Ular sanca tidak mengunyah makanan mereka, mereka harus menelan utuh mangsanya.
Mereka bisa menelan mangsa bulat-bulat karena rahangnya dihubungkan oleh berbagai ligamen yang sangat fleksibel.
Baca: Lebih Panjang dari Anaconda di Sungai Amazon, Inilah Fakta tentang Ular Sanca yang Telan Manusia
Ini membuat rahangnya mampu meregang jika memakan mangsa dalam ukuran besar.
"Faktor yang membatasi adalah tulang belikat manusia karena mereka tidak bisa dilipat," ujar Mary-Ruth Low, staf konservasi & riset dari lembaga Wildlife Reserves Singapore sekaligus pakar ular piton.
Menurut Herna, ular sanca biasanya menanti di atas pohon.
Ketika mangsanya lewat, ia akan menjatuhkan diri lalu membelitnya.
Tapi sesekali mereka bisa bernasib nahas.
Baca: Wanita yang Tewas Dimangsa Ular Piton Ini Tinggalkan Anak Semata Wayang
Seperti yang dialami seekor ular di Riau, Oktober tahun lalu: orang yang diserangnya bisa melawan.
Akhirnya, ular sanca itu yang terbunuh dan jadi santapan warga desa.
Memangsa Hewan Besar
"Ular piton hanya menyantap mamalia," kata Low menggaris bawahi, meskipun mereka kadang-kadang memangsa reptil, termasuk buaya.
Awalnya mereka memangsa tikus dan hewan-hewan kecil lainnya, katanya.
"Tapi setelah mencapai ukuran tertentu, mereka hampir tidak menghiraukan tikus dan hewan-hewan sejenisnya lagi, karena asupan kalori yang akan didapat sudah tidak mencukupi," ujar Low.
"Intinya mereka bisa memakan mangsa sebesar mungkin (seperti babi atau sapi)," sambungnya.