Harga Aman Tak Bergejolak di Pasar Segiri, Hanya Stok Daging yang Sempat Kosong
Seperti bawang merah, di layar monitor tertera Rp 30 ribu per kilogram, sementara harga di pedagang Rp 35 ribu per kilogram.
Penulis: Doan E Pardede |
Bahkan tepat saat hari 'H' Idul Fitri lalu, harga daging sempat turun.
Dan berdasarkan pengalamannya, naik turunnya harga daging ini tidak terlalu berdampak pada penjualan. Berapapun harga daging, kata dia, pasti selalu dicari pembeli.
"Kalau dibandingkan dengan daerah lain, pembeli di Samarinda itu kan memang beda. Kalau daging naik ya tetap dibeli. Beda di daerah lain, kalau naik sedikit sudah langsung sepi," ujarnya.
Adi menuturkan, yang paling dikhawatirkan pedagang saat ini adalah terjadinya kelangkaan daging.
Seperti dua hari lalu, kata dia, pasokan daging sama sekali kosong. Penyebabnya, hampir seluruh daging yang dijual berasal memang dari peternak tradisional yang ada di Kaltim. Oleh karena itu, stok daging tidak bisa dipastikan selalu tersedia.
Idealnya, kata dia, pasokan daging memang didatangkan dari peternakan-petenakan besar yang ada di luar daerah seperti Sulawesi dan daerah-daerah lainnya. Namun sayangnya, kata dia, karena sejumlah kendala hal ini belum bisa direalisasikan.
"Kita ini kan beli daging dari masyarakat. Stoknya itu nggak menentu, berbeda dengan peternakan. Jadi mungkin kemarin karena masih Lebaran atau memang nggak ada yang mau dijual, jadi daging itu sempat nggak ada," ujarnya. (*)