Sambil Menangis Hotman Paris Teriak Biadab-Biadab, Tuntut Kapten KMP Sumut II Diadili

Hotman Paris sambi menangis atas kejadian KM DSinar Bangun, dan mengumpat keras epada Kapten KMP Sumut II yang dianggap biadab.

tribunnews.com
Pengacara Hotman Paris dan Kapten KMP Sumur II Dony Max Silalahi 

TRIBUN-MEDAN.COM - Tenggelamnya KM Sinar Baru membawa duka mendalam bagi ratusan keluarga korban di Sumatera Utara.

KM Sinar Bangun yang mengangkut ratusan penumpang tenggelam di Danau Toba. Hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian para korban yang belum ditemukan.

Hingga kini dikabarkan 166 penumpang masih dinyatakan hilang sementara 18 orang dikabarkan selamat dan 2 orang ditemukan meninggal dunia.

Kesesihan hati seluruh rakyat Indonesia itu juga dialami pengacara kondang Hotman Paris. Pengacara kenamaan itu pun sampai menangis saat melihat tayangan ketika kapal tersebut tenggelam.

Dilansir dari akun media sosialnya, Hotman Paris merasa sedih ketika tahu ada kapal besar yang tak menolong korban tenggelam di Danau Toba.

Padahal kata Hotman, kapal besar tersebut bisa saja menyelamatkan semua penumpang yang tenggelam.

Pengacara Hotman Paris dan Kapten KMP Sumur II Dony Max Silalahi
Pengacara Hotman Paris dan Kapten KMP Sumur II Dony Max Silalahi (tribunnews.com)

Saat merekam video tersebut, Hotman pun berujar bahwa dirinya sangat sedih dan lalu menangis.

Saking sedihnya, Hotman pun menuturkan bahwa dirinya sampai merobek kimono yang sedang ia kenakan.

Selain itu, Hotman pun lantas mengutuk tindakan kapten kapal tersebut.

Ia sampai menyebut tindakan kapten kapal tersebut dengan sebutan 'biadab'.

"Pagi hari, aku menangis, melihat video youtube, kapal feri yang sangat besar, tidak mau menolong, kapal yang baru tenggelam.

Sampai aku merobek kimono ku, aku baru lihat youtubenya.

Kapal besar itu menolak menolong ratusan penumpang KM Sinar bangun yang tenggelam.

Itu kapten kapalnya harus diadili, biadab, biadab, apakah diperintah oleh ownernya, saya nggak tahu," ucap Hotman Paris dalam videonya.

Kapten KMP Sumut II, Dony Max Silalahi
Kapten KMP Sumut II, Dony Max Silalahi (tribunnews.com)

Biadaaaaapppppppp
instagram.com/hotmanparisofficial
Unggahan yang telah disukai sebanyak 96 ribu pengguna Instagram itu pun menuai beragam reaksi dari netter.

Banyak yang netter yang sependapat dengan pernyataan Hotman Paris tersebut.

farel_fahrezy : Ayo kita berpikir, bang hotman bisa menangis hanya karena lihat di youtube, bang hotman bisa menangis padahal mungkin tidak ada hubungan sedarah dengan para korban. Apa iya kita tidak peduli? Bang hotman saja menangis!

 

zaky_zuhri : Baru kali ini lihat bang @hotmanparisofficial sosok yg di takuti para mafia2 hukum menangis. Trlepas dari sisi buruk kau yg lihat orang, hati kau luar biasa mulia nya bang

adriananovriyanti : Aduh tulang ini sampe nangis merobek baju nya

normal_stg : Kami percaya kalau pak hotman dan tim turun kelapangan untuk membantu tragedi ini..berikan hukum bagi pelaku yg lalai atas hidup orang..thanks.

Tanggapan Sang Kapten Dony

Sebelumya Hotman Paris Hutapea yang kampung halamannya juga di pinggir Danau Toba ini mengkritik kapten kapal Feri KMP II yang tidak berhenti untuk membantu para penumpang yang terombang-ambing di danau.

Hotman yang sedang berada di bandara di Denpasar meminta pendapat warga lain tentang tindakan kapten kapal itu.

Menurutnya, kapten kapal harus ditindak karena mengabaikan para korban.

“Ada puluhan orang-orang yang dari kapal tenggelam sudah berenang-berenang, sudah banyak yang mati, tapi dia tidak tolong. Itu kapten kapal yang melintas dari dekat orang-orang yang mau tenggelam itu SK-nya sebagai kapten kapal harus dicabut oleh pemerintah."

"Itu tidak pantas kapten itu sebagai kapten. Bukan manusia,” kata Hotman melalui akun Instagramnya, Jumat (22/6/2018).

Dony Silalahi kapten kapal feri penyeberangan KMP Sumut II di Danau Toba (Handover)
Sebagaimana diketahui, Dony Max Silalahi adalalah Kapten KMP Sumut II yang assat kecelakaan KM Sinar bangun berada di lokasi yang sama.

Kepada awak media di Simanindo, Kabupaten Samosir, Dodi mengatakan dapat mengerti perasaan keluarga korban kepada dirinya, namun dia pun meminta posisinya bisa dimengerti saat itu.

"Saya meninggalkan para korban karena situasi pada saat itu cuaca sedang buruk. Dan saya sebagai kapten kapal merasa punya tanggungjawab juga untuk menyelamatkan penumpang yang saya bawa," kata Dony Max Silalahi dikutip dari Jakartaobserver.com

Menurut Dony, apalagi  saat itu penumpangnya juga sudah banyak yang pingsan, dan cuaca bertambah buruk.

Petugas melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam, di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6/2018). Hingga hari ketiga proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, sebanyak 18 penumpang selamat, tiga penumpang tewas dan 160 penumpang lainnya masih dalam proses pencarian.
Petugas melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam, di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6/2018). Hingga hari ketiga proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, sebanyak 18 penumpang selamat, tiga penumpang tewas dan 160 penumpang lainnya masih dalam proses pencarian. (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

"Saya tidak mau korban bertambah banyak melihat situasi ini. Jadi saya mengambil keputusan untuk mengantarkan penumpang yang saya bawa ke pelabuhan. Itu pun setelah saya berkoordinasi dengan KMP Sumut I melalui radio yang segera datang ke lokasi kejadian untuk menyelamatkan para korban," ucap Dony.

Masih kata Dony, korban yang dapat mereka selamatkan saat itu hanya tiga orang. "Ya kami hanya bisa selamatkan tiga orang." 

Dony mengatakan, "percuma itu akan sia-sia sebab cuaca sangat buruk dan tidak ada waktu untuk menurunkan nya."

Proses Evakuasi korban KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba
Proses Evakuasi korban KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba (istimewa)

Akun facebook @Jetro Sirait menuliskan kekesalannya terhadap Kapten KMP Sumut II tersebut. 

* Pembiaran Korban Mati Mengenaskan Merupakan Pembunuhan Terencana*

"Setiap memberangkatkan pesawat, maka hal utama yang harus diperiksa adalah keamanan dan kelayakan terbang. Karena kerusakan pada sistem akan berakibat fatal terhadap kenyamanan dan keselamatan penumpang dan kru."

"Begitu juga dengan pemberangkatan bus dan kapal mudik. Semua dijalankan dengan SOP demi keselamatan dan kenyamanan pemudik."

"Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Jika kita gagal merencanakan sistem pengendalian dan pengawasan pelayaran serta sistem keselamatan dan keamanan pelayaran maka artinya kita telah merencanakan adanya korban apabila terjadi kecelakaan pelayaran."

"Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran menyatakan bahwa “Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim. Sedangkan keselamatan dan keamanan pelayaran adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan, kepelabuhanan, dan lingkungan maritim”."

"Peristiwa yang terjadi di Danau Toba masih dalam lingkup arus balik Lebaran. Seharusnya ketika di Jawa, berbagai pihak berusaha keras untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengguna moda transportasi, begitu juga hal yang sama harus dilakukan di Samosir dan seluruh daerah di Indonesia."

"Sangat tidak bisa diterima, tidak logis dan tidak masuk akal alasan pemberhentian sementara upaya penyelamatan karena alasan cuaca dan waktu yang sudah malam."

"Pada pukul 17.30, jelas kita lihat bahwa banyaknya korban yang berenang dan teriak minta tolong. Pada saat itu, tim hanya sanggup menyelamatkan puluhan orang. Pertanyaan muncul ketika tim menghentikan pencarian hanya karena alasan cuaca buruk. Dari situ kita tarik kesimpulan bahwa adanya pembiaran dari tim dan pemerintah kabupaten terhadap kejadian tersebut yang menghilangkan nyawa hingga ratusan orang. (data/ an. Komandan korem 022/pantai timur Sutan Lubis Letkol Inf NRP 522635. 166 orang dinyatakan hilang, 18 orang selamat dan 1 orang meninggal)."

"Seharusnya tim bisa menurunkan kapal besar untuk terus melakukan upaya penyelamatan. Menghentikan pencarian, sama halnya membiarkan korban mati mengenaskan sebanyak 166 orang (kedinginan, marjogal, pernapasan tersiksa, hingga terdampar begitu saja)."

"Melihat peristiwa memilukan seperti ini dapat terjadi di Danau Toba yang sedang digaungkan kembali sebagai objek wisata prioritas berskala internasional, maka bisa dibayangkan bagaimana kondisi sistem pelayaran kita di daerah lainnya di seluruh Indonesia."

"Menghadirkan BASARNAS di Samosir butuh 24 jam. Mengherankan bagi saya atas tindakan tersebut. Tugas BASARNAS bukan hanya mencari korban meninggal, tetapi tugas BASARNAS juga untuk menyelamatkan korban supaya tidak MATI."

"Yang pasti, kejadian ini bukan kelalaian, melainkan kesengajaan karena membiarkan berlayarnya kapal dengan kondisi yang tidak layak untuk berlayar dan adanya pembiaran dari tim terhadap korban."

"Berdasarkan UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, selain nakhoda dan pemilik kapal yang harus bertanggungjawab bahkan bisa dikenakan pidana karena kejadian yang menimbulkan korban jiwa ini, ada beberapa pihak lain yang juga harus bertanggungjawab. Mulai dari Syahbandar, Bupati dan Gubernur, Menteri Perhubungan serta Basarnas."

"Pasal 258 mengatakan, pemerintah bertanggungjawab melaksanakan pencarian terhadap kecelakaan/korban."

"Kiranya 166 korban yang hilang dapat ditemukan. Tuhan kiranya memberikan penghiburan."

(Tribun-Medan.com/Facebook.com/jakartaobserver.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Amarah Hotman Paris Sambil Menangis: Itu Kapten Kapal Sumut II Harus Diadili, Biadab, Biadab!, http://medan.tribunnews.com/2018/06/23/amarah-hotman-paris-sambil-menangis-itu-kapten-kapal-sumut-ii-harus-diadili-biadab-biadab?page=4.

Editor: Abdi Tumanggor

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved