1 Juli Terancam Ditutup, Pengelola RM Tahu Sumedang dan Puluhan Pedagang Bersiap Lakukan Ini
Forum itu harus diketuai salah seorang pengusaha dan melampirkan permohonan apa saja kegiatan yang mereka di sana.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim.co, Nalendro Priambodo dan Rafan Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Nanang, Pengelola Rumah Makan Tahu Sumedang yang berlokasi di Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, di km 48 Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, mengaku, dalam beberapa hari ini segera melengkapi syarat perizinan, menghindari rencana penutupan oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kaltim, Minggu (1/7/2018) nanti.
Diketahui, Dishut Kaltim, masih menunggu satu syarat lagi yang belum dipenuhi, yakni pembentukan forum yang berisi pengusaha-pengusaha yang beroperasi di Tahura Bukit Soeharto.
Forum itu harus diketuai salah seorang pengusaha dan melampirkan permohonan apa saja kegiatan yang mereka di sana.
"Forum itu besok (Kamis/28/6/2018) mulai pembentukan, sudah koordinasi dengan Kelurahan, Babinsa, sudah lengkap. Dari Dinas Kehutanan juga sudah kita undang, kita butuh arahan saja," kata Nanang, dihubungi Rabu (27/6/2018).
Pertemuan pembentukan forum itu, rencananya berlangsung di salah satu tempat di RT 15, Kelurahan Bukit Merdeka, Kutai Kartanegara, tak jauh dari lokasi mereka beroperasi.
Nanang menyebut, forum itu bakal dihadiri sejumlah perwakilan pengusaha di RT 15 dan 16.
Baca juga:
Tim Tango Lolos ke Babak 16 Besar, Messi: Kami Tak Pernah Berpikir Bisa Menderita Seperti Ini
Data Masuk 87 Persen, Isran-Hadi Teratas Quick Count (Hitung Cepat) Indo Barometer Pilgub Kaltim
Tertinggal dalam Hitung Cepat, Ini Pesan Rusmadi Kepada Pendukungnya
Unggul di Quick Count LSI, Begini Tanggapan Isran Noor
Di RT 15, tempat dia berusaha, terdapat 8-10 pengusaha. Sedangkan, di RT 16 yang berlokasi di km 54, yang dikenal dengan sebutan warung panjang, dihuni sekitar 54 warung.
Selain menentukan siapa yang nantinya ditunjuk sebagai ketua forum, mereka bakal meminta masukan dan arahan pejabat setempat soal jalan terbaik agar tetap bisa berusaha di sana.
"Rencana juga dengar paparan dari Dishut. Kadang warga belum paham. Apalagi dari pemerintah setempat juga harus tahu. Kalau ga ada paparan, ragu juga," ujarnya.