Pilgub Kaltim 2018
Disinggung Gubernur soal Politik Uang, Isran Noor: Itu Menghabiskan Baterai!
“Biar saja. Suka-suka saya (kunjungan pakai helikopter). Mau pakai heli kah, mau jalan kaki kah,” ucap Isran.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Nama paslon Isran Noor - Hadi Mulyadi yang ditempatkan beberapa lembaga quick count sebagai paslon peraih suara tertinggi dalam Pilkada Kaltim 2018, tak lepas dari beberapa komentar dari tokoh Kaltim.
Tak terkecuali Gubernur Awang Faroek yang sampaikan beberapa hal dalam Focus Group Discussion di Pemprov Kaltim Senin (2/7/2018) kemarin.
“Kita sekarang terlena dengan quick count. Saya tanya, apakah ada tim surveyor yang gratis? Itu dibayar semua, Pak. Jadi yang dibeli oleh money politics itu quick count-nya. Terbentuklah opini di seluruh Indonesia, pemenang Pilkada Kaltim adalah nomor 3. Itu quick count yang bikin ulah,” ucap Awang.
Ia pun ikut menghubung-hubungkan adanya kunjungan Calon Gubenur yang datang ke daerah di Kutim dengan menggunakan Helikopter.
“Money politicsnya jelas. Orang kaya yang bisa, Tadi disebut ke Jantur, ke Busang. Saya, Pangdam, Kapolda, hanya bisa meninjau pakai bus. Ini calon gubernurnya pakai helikopter. Pakai pesawat lagi. Bayangkan, mana ada calon gubernur yang sekaya nomor 3. Mohon maaf, punya pesawat lagi,” ucap Awang.
Bahkan, Awang sampaikan bahwa ia juga sudah mendapat informasi adanya dugaan money politics dengan uang besar yang ditransfer dari luar negeri.
“Ada uang datang, tidak lewat transfer bank. Tetapi lewat kargo, dari Singapore. Ayo, tinggal kita pembuktiannya lagi,” ucap Awang Faroek.
Baca juga:
Mau Daftar CPNS? BKD Kaltara Minta Calon Pelamar Tenang, Jangan Sampai Dirugikan
Server PPDB Online Terganggu, Panitia Jalankan Prosedur Manual; Petugas Input Data pun Lembur
Lampiran Surat Edaran Pengurusan Syarat Kesehatan Calon Legislatif Tuai Polemik, Ini Penjelasan KPU
Dihubungi pada Rabu (3/7/2018), Cagub Kaltim, Isran Noor, yang mendapat persentase suara paling unggul diantara 4 paslon versi beberapa lembaga quick count (LSI Denny JA, Indobarometer, dll), juga ikut menanggapi pernyataan Gubernur tersebut.
“Biar saja. Suka-suka saya (kunjungan pakai helikopter). Mau pakai heli kah, mau jalan kaki kah,” ucap Isran.
Dugaan money politics yang juga terkesan dialamatkan pada paslon nomor 3 juga dipersilakan Isran untuk dibuktikan.
“Silakan saja, tak bakal dapat buktinya. Biarkan saja. Habiskan baterai saja itu. Kami kan tak berbuat apa-apa, tak berbuat curang. Kan ada KPU, ada Panwas, yang selama ini menjadi wasit. Mana ada kami lakukan hal-hal curang. Kami tak bagi sembako, tak bagi baju batik. Tak apa itu, tenang saja,’ ucap Isran.
Adanya beberapa program Gubernur yang akan diubah Isran ketika dirinya dilantik menjadi Gubernur juga ikut dijelaskan.
“Ya memang akan saya evaluasi. Kalau tak ada manfaatnya ya kehentikan. Kalau tak untungkan dan beri manfaat ke masyarakat seperti jalan tol, ya tak ada urusan,” ucapnya.
Isran juga menyarankan Gubernur sebagai pemimpin Kaltim saat ini, untuk tidak menimbulkan beberapa polemik yang disebut-sebut justru akan merugikan Awang sebagai Gubernur.
Apalagi, tahun ini merupakan masa akhir jabatan Awang Faroek tersebut.
“Mestinya, beliau ini kan orang yang lama menjadi politisi dan birokrat. Mestinya, kondisi seperti ini, beliau berada di posisi netral. Berbicara dan berbuat sesuai data dan fakta yang ada. Mencurigai pelaksanaan Pilkada yang tak baik, kan penanggung jawabnya Gubernur. Berarti kalau berjalan tak baik, kan yang tanggung jawab juga Gubernur,” katanya.
Isran pun membandingkan jika dirinya berada pada posisi gubernur saat ini.
“Kalau saya sebagai beliau, saya akan katakan, bahwa saya akan hormati setiap keputusan rakyat yang telah memimpin pemimpin baru Kaltim. Apapun hasilnya, itu keputusan rakyat. Begitu. Jangan buat-buat hal yang membuat beliau tambah sakit nanti. Kasihan,” kata Isran. (*)