Gerhana Bulan Total

6 Mitos Gerhana Bulan Total dari Berbagai Negara, Kebaikan Berlipat Ganda hingga Dimakan Naga

Fenomena alam pada 28 Juli jadi sejarah untuk penampakan gerhana bulan total atau super blood moon terlama

tribunkaltim.co/fachmi rachman
Penampakan awal terjadinya gerhana bulan total (GBT) di kawasan Helipad pantai kilang mandiri Balikpapan, Rabu (31/1/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Fenomena alam pada 28 Juli jadi sejarah untuk penampakan gerhana bulan total atau super blood moon terlama.

Gerhana bulan total atau super blood moon 28 Juli nanti merupakan kali kedua pada tahun ini.

Sebelumnya, super blue blood moon juga terjadi pada akhir bulan Januari 2018.

Nah, sebagai fenomena alam, banyak mitos yang disangkutpautkan dengan terjadinya gerhana bulan.

Berikut 6 mitos saat terjadi gerhana bulan dari seluruh dunia.

1. Kebaikan akan berlipat ganda

Umat Budha di Tibet percaya segala kebaikan yang dilakukan saat gerhana bulan terjadi akan berlipat ganda.

Begitu juga jika melakukan keburukan.

Mitos yang berkaitan dengan karma ini berlaku pada tindakan buruk yang dilakukan.

2. Waktu berdamai

Orang Batammaliba di Togo dan Benin memiliki mitos seputar gerhana bulan.

Mitos di sana berkata "Matahari dan Bulan sedang bertengkar kala gerhana, sehingga orang-orang meminta kedua benda langit itu untuk berhenti."

Sampai hari ini, mitos tersebut tetap berlaku.

Gerhana bulan adalah waktu yang tepat untuk berkumpu bersama dan berdamai atas permusuhan yang pernah terjadi.

3. Adanya perubahan

Banyak suku pribumi Amerika mengatakan gerhana bulan adalah tanda akan adanya perubahan yang terjadi di Bumi, menurut Farmer's Almanac.

Hal ini berdasarkan pada kepercayaan mereka.

Sebab, bulan dipercaya sebagai pihak yang mengendalikan dan mengatur planet kita.

4. Dimakan naga

Kata 'gerhana' dalam bahasa Tiongkok adalah shi, yang juga berarti 'makan'.

Orang Tiongkok percaya bahwa menghilangnya bulan disebabkan karena ada naga yang memakannya.

Sehingga orang Tiongkok akan menembakkan meriam ke arah bulan untuk menakuti naga.

Kisah ini paling banyak di dengar oleh masyarakat dunia, bahkan menjadi cerita rakyat dan buku dongeng.

5. Pertanda datangnya penyakit

Zaman dahulu, orang Eskimo menganggap hiangnya bulan sebagai tanda bahwa bulan sedang mengidap penyakit serius.

Jadi, sipapun yang terkena sinar bulan 'berpenyakit' akan mengalami nasib sama.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, orang Eskimo akan menutupi apapun termasuk tubuh mereka sendiri dari sinar gerhana Bulan.

6. Bulan diracuni

Orang Jepang memiliki takhayul bahwa bulan yang berwarna kemerahan saat gerhana sedang terkena racun.

Orang Jepang khawatir, racun yang ada di bulan itu akan jatuh ke bumi saat gerhana terjadi.

Sehingga orang-orang akan menutupi sumur agar airnya tak tercampur racun dari bulan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Ada yang Menyebut Dimakan Naga! Ini 6 Mitos Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 dari Berbagai Negara

Baca Juga:

BMKG Bakal Siarkan Secara Live Pengamatan Gerhana Bulan Total Blood Moon Tanggal 28 Juli 2018

Gerhana Bulan Total Terjadi 28 Juli 2018, Ini 8 Fakta Unik Super Blood Moon

Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Berikut Tata Cara dan Niat Shalat Gerhana Berjamaah Maupun Sendiri

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved