Sultan Aji Muhammad Salehuddin II Wafat

Begini Cerita Saat Sidik dan Belasan Rekannya Diminta Menggali Lubang Kubur Sultan Kutai

Terdapat sekitar 15 orang penggali makam dari Kelurahan Suka Ramai yang menggali makam Sultan.

TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER DESMAWANGGA
Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat bersama permaisuri Ratu Aida bersama sejumlah ulama berdoa di Makam Sultan Kutai Kartanegara XX Sultan H Aji Muhammad Sulaiman II di pemakaman raja Museum Mulawarman Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Senin (6/8/2018) 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Usai sudah rangkaian pemakaman Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XX, Adji Muhammad Salehuddin II.

Sekitar pukul 12.00 Wita, Senin (6/8/2018) siang tadi, jenazah Sultan telah masuk ke liang lahat, di komplek pemakaman kesultanan, tepat di lingkungan museum Mulawarman.

Namun, ada kisah unik dari si penggali lubang makam, yang dipercaya menggali lubang untuk Sultan.

Muhammad Sidik (64), warga Jalan Awang Long Senopati, Kelurahan Suka Ramai, Tenggarong ini kaget saat diminta menggali lubang makam untuk Sultan.

Pasalnya, saat itu dirinya tidak mengetahui Sultan telah meninggal dunia.

Dirinya pun masih dibuat heran dengan penunjukan dirinya dan rekan-rekannya untuk menggali makam Sultan.

Pasalnya di sekitar kawasan Komplek pemakaman kesultanan, di Kelurahan Panji, juga terdapat penggali lubang kubur.

"Tidak tahu juga kenapa, yang jelas saat itu saya belum tahu kalau Sultan meninggal," ucapnya usai menutup lubang makam Sultan, Senin (6/8/2018).

Terdapat sekitar 15 orang penggali makam dari Kelurahan Suka Ramai yang menggali makam Sultan.

Baca juga:

Hotman Paris Buka-bukaan tentang Figur Pengacara yang Jadi Lawan Terberatnya

Soal Pengangkatan Sultan Baru, Begini Penjelasan Pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura

Keberatan terhadap Hasil Tahapan Pemilihan Rektor Unmul, Asnar Akan Menggugat ke PTUN

Ini Alasan UPTD Tahura Berikan Dispensasi untuk RM Tahu Sumedang Beroperasi Lagi

Usai diminta untuk menggali lubang makam Sultan, sekitar pukul 10.00 Wita dirinya dan rekan-rekannya mulai melakukan penggalian tepat di samping makam Adji Imbut.

Penggalian pun selesai sekitar pukul 12.30 Wita. Selama penggalian, tidak ditemui adanya hambatan, bahkan tergolong lancar hingga penggalian selesai.

"Lancar tidak ada hambatan, tanahnya enak digali, tidak keras, tidak juga berair di dalamnya, lancar lancar saja," ucap pria yang sudah 15 tahun menggeluti pekerjaan sebagai penggali kubur itu.

Kendati menggali lubang makam untuk Sultan, namun prosesnya tidak jauh berbeda dengan masyarakat umumnya lainnya. Yang membedakan hanya lubang di dalam kubur saja.

Dia menjelaskan, pihak keluarga Sultan meminta agar dibuatkan lubang samping untuk lubang makam Sultan, sedangkan pada umumnya, lubang makam warga biasa berada di tengah.

"Tidak jauh berbeda, tergantung permintaan keluarga saja, dan keluarga Sultan minta agar dibuatkan lubang samping, tidak ada yang khusus, karena masyarakat umum juga bisa meminta untuk dibuatkan lubang samping," tuturnya.

Dia menilai, Sultan merupakan sosok yang berwibawa, penyabar, baik dan ramah, walaupun dirinya tidak pernah bertemu langsung dengan Sultan.

Selain itu, dirinya juga turut berduka dengan meninggalnya Sultan.

Kendati demikian dirinya juga merasa bangga dapat dipercaya pihak Kesultanan untuk menggali makam Sultan.

"Saya dan teman-teman berduka, tapi ada kebanggaan tersendiri, dipercaya menggali makam Sultan, di komplek pemakaman kesultanan, ada kepuasan batin," ucapnya.

Selama menjadi penggali kubur, dirinya telah empat kali menggali kubur untuk keluarga kesultanan, dan baru kali ini menggali untuk Sultan.

Baca juga:

Serahkan Sepenuhnya ke Kemendagri, Awang Faroek Tak Pilih-pilih Nama Penjabat Gubernur

Bakal Calon Tuding Banyak Kejanggalan, Ini Penjelasan Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unmul

Kisah Banjir Berulang Dialami Warga Beller; Tarmi Berharap Air Laut Tak Pasang Saat Banjir Datang

Kepala DLH Balikpapan Sebut Minyak yang Cemari Laut Balikpapan Jenis Oli Bekas

"Sudah empat kali sama makam Sultan, tapi baru pertama kali ini menggali di sini (komplek pemakaman Kesultanan) dan untuk Sultan, sebelumnya di pemakaman Kelambu Kuning," ucapnya.

Ditanya soal bayararan, dirinya mengaku tidak pernah mematok harga, pihaknya menggali kubur secara sukarela, bahkan pihaknya juga siap menggali kubur untuk kalangan non Muslim juga.

"Kami mencari dua keuntungan, dunia dan akhirat, jadi kami tidak permah mematok harga. Dan kalau diperlukan untuk makam non muslim juga kami siap bantu," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved