Bakal Calon Tuding Banyak Kejanggalan, Ini Penjelasan Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unmul

Noor mengatakan, dua orang yang disebutkan bukan Senat Unmul, masih tercatat sebagai anggota Senat.

Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUN KALTIM/RAFAN A DWINANTO
Ketua Panitia Pilrek Unmul, Mohammad Noor. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Panitia pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Mulawarman (Unmul) sampai saat ini belum menerima surat keberatan resmi, terkait hasil pemilihan calon rektor, dari bakal calon rektor.

Ketua Panitia Pilrek Unmul Mohammad Noor menjelaskan, panitia tetap melanjutkan tahapan Pilrek, yang nanti beragendakan pemilihan rektor.

"Sampai saat ini belum ada surat atau tembusan resmi mengenai adanya pihak yang keberatan. Jadi kita lanjut terus," kata Noor.

Mengenai tudingan adanya peserta yang bukan anggota Senat Unmul, namun turut memberikan suara dalam pemilihan calon rektor, juga dibantah Noor.

Noor mengatakan, dua orang yang disebutkan bukan Senat Unmul, masih tercatat sebagai anggota Senat.

"Pak Adri Patton dan Pak Sigit itu masih anggota Senat. Hanya memang, mereka berdua dalam rapat senat sebelumnya sudah ditetapkan tidak memiliki hak suara. Makanya, dari 89 anggota Senat, hanya 87 orang saja yang punya hak suara. Jadi, Pak Adri Patton dan Pak Sigit waktu itu tidak ikut memilih," urai Noor.

Noor menjelaskan, tahapan akhir Pilrek Unmul, berupa pemungutan suara dalam Rapat Senat Tertutup, masih menunggu jadwal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

"Rencananya 13 Agustus. Tapi kita sesuaikan dengan jadwal Menristek. Bisa maju atau mundur," kata Noor.

Sekadar informasi, tiga nama bakal bersaing memerebutkan posisi Rektor Unmul periode 2018-2022.

Ketiga nama tersebut yakni Prof Masjaya (Rektor Unmul Periode 2014-2018), Prof Susilo (Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), serta La Ode Rijai (Dekan Fakultas Farmasi).

Baca juga:

Bersahabat, Presiden Putin Tunjuk Bintang Film Laga Steven Seagal sebagai Utusan Khusus

Koruptor Rp 1,3 Triliun Buron Dua Tahun, Ditangkap Ketika Sedang Jadi Mualim Kapal

Laboratorium Obat-obatan Herbal Terbesar di Indonesia akan Dibangun di Samarinda

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved