Mancanegara

Kreatif, Kotoran Manusia Menggunung di Everest jadi Gas Metana

Namun, ada risiko kotoran-kotoran itu akan masuk ke sungai dan meracuni sistem pasokan air bersih.

science alert
KOTORAN MENGGUNUNG - Pendaki meninggalkan sampah serta kotoran manusia di Gunung Everest 

"Dan mikroorganisme hidup ini butuh suhu yang hangat," papar Porter. Proyek biogas Gunung Everest ini rencananya menggunakan panel surya untuk mentransmisikan panas ke dalam digester.

Mereka juga menggunakan baterai untuk menyimpan energi di saat matahari tidak bersinar. Produk akhir dari proses ini adalah gas metana yang bisa digunakan untuk memasak atau penerangan.

Selain itu sisanya bisa digunakan sebagai pupuk. "Cara mengubah barang yang menjijikkan menjadi dua produk yang bisa digunakan warga Nepal," ujar Porter.

Sayangnya, kata Porter, para pendaki kerap menggunakan antibiotik sehingga awalnya dia khawatir antibiotik di dalam kotoran akan memengaruhi kemampuan mikroorganisme untuk mengubah kotoran menjadi metana.

Namun, Porter melanjutkan sebuah digester mini di Universitas Kathmandu sukses mengubah kotoran manusia yang berasal dari kamp pendaki menjadi gas metana.

Meski demikian, tim masih harus menguji apakah sisa proses ini bebas dari mikroorganisme jahat sehingga aman jika digunakan sebagai pupuk.

Porter mengatakan, mereka akan melakukan uji coba limbah proses biogas itu tahun ini. Dan jika terbukti berbahaya maka rencana selanjutkan adalan menyaring zat-zat tidak baik itu dengan menggunakan sistem septik bawah tanah.

Porter memperkirakan digester pertama akan memakan biaya sekitar 500.000 dolar AS atau sekitar Rp 7,2 miliar.

Biaya semahal itu lebih disebabkan karena ongkos untuk membawa benda-benda itu ke Gorak Shep di ketinggian 5.100 meter dari permukaan laut. Yongji Doma dari SPCC berharap proyek ini akan sukses sehingga masalah kotoran manusia di gunung tertinggi di dunia itu bisa teratasi.

"Solusi ini amat inovatif untuk mengatasi masalah kotoran manusia dalam jangka panjang, sebab saat ini cara kami melakukannya tidak baik, tidak berkelanjutan," ujar Doma.

Sementara bagi Porter upayanya ini adalah bagian dari membayar utang kepada rakyat Nepal. "Saya juga menjadi bagian dari masalah ini, sehingga saya harap kini kami bisa menjadi bagian dari solusi," tambah dia. (*)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Kotoran Manusia yang Menggunung Jadi Masalah di Everest https://internasional.kompas.com/read/2018/08/06/16401271/kotoran-manusia-yang-menggunung-jadi-masalah-di-everest

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved