Ijazah Jokowi

Kubu Roy Suryo Duga Pertemuan Prabowo–Jokowi Bahas Kasus Ijazah, Khozinudin Ungkap Temuan Baru

Kubu Roy Suryo duga pertemuan Prabowo–Jokowi bahas kasus ijazah, Khozinudin ungkap temuan baru.

Tangkap layar Live KompasTV
ROY SURYO - Dalam foto: Pakar telematika Roy Suryo bersama kuasa hukumnya, Ahmad Khozinudin, saat berbicara kepada awak media, beberapa saat jelang pemeriksaan Roy Suryo di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Rabu (20/8/2025). Kuasa hukum pakar telematika Roy Suryo, Ahmad Khozinudin, angkat bicara terkait pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang berlangsung di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025).(Tangkap layar Live KompasTV) 

TRIBUNKALTIM.CO -Kuasa hukum Roy Suryo, Ahmad Khozinudin, angkat bicara terkait pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang berlangsung di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025).

Menurutnya, meski agenda pertemuan tidak diungkap ke publik, ia meyakini salah satu topik yang dibahas adalah polemik dugaan ijazah Jokowi dan putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kami menduga bahkan meyakini bahwa pertemuan tersebut membahas soal ijazah yang masih menjadi kemelut, termasuk ijazah putranya yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden, yang diduga tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 169 huruf r UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu,” ujar Khozinudin di Bareskrim Polri, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Rocky Gerung Sorot Pertemuan Jokowi-Prabowo, Singgung Kegelisahan soal Gibran dan Bobby

Respons terhadap Desakan dan Pernyataan Publik

Khozinudin juga menanggapi pernyataan Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, yang meminta Prabowo ikut terlibat dalam penyelesaian kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad Ali tak lama setelah ia resmi bergabung dengan PSI pada 26 September 2025.

Selain itu, ia merespons desakan dari kelompok relawan Jokowi, seperti Jokowi Mania (Joman), yang meminta agar Roy Suryo dan timnya ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik terkait ijazah Jokowi.

Menanggapi hal itu, Khozinudin menegaskan bahwa kasus ijazah Jokowi tidak ada kaitannya dengan Prabowo, baik secara pribadi maupun sebagai kepala pemerintahan.

Namun, jika Prabowo ingin hadir sebagai representasi negara, ia berharap agar Presiden Jokowi dapat diminta untuk menunjukkan ijazahnya secara terbuka.

Baca juga: 3 Kali Bertemu Tanpa Istana, Apa yang Sebenarnya Dibahas Prabowo dan Jokowi?

“Kami butuh negara hadir, tapi bukan untuk mendamaikan antara kebatilan dan kebenaran. Kalau ingin membantu rakyat, mintakan Presiden ke-7 RI untuk menunjukkan ijazahnya. Jika asli, polemik ini bisa segera selesai,” tegasnya.

Khozinudin juga menyebut bahwa narasi yang melibatkan Prabowo dan Gibran dalam konferensi pers oleh pendukung Jokowi merupakan upaya untuk meminjam kekuasaan demi mendukung posisi Jokowi dalam polemik ijazah.

Klaim Temuan Baru soal Ijazah Jokowi

Dalam kesempatan yang sama, Khozinudin mengungkapkan adanya temuan baru dari timnya terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.

Temuan tersebut berasal dari salinan ijazah yang telah dilegalisir oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan diterima dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurutnya, salinan tersebut memiliki kesamaan dengan obyek yang telah diteliti oleh tim Roy Suryo, baik melalui pendekatan digital forensik oleh Rismon Hasiholan Sianipar maupun analisis telematika oleh Roy Suryo sendiri.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved