Pilpres 2019
Cerita Blak-blakan Prabowo Subianto Lobi Ibunda Sandiaga Uno Tengah Malam
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mencuat namanya di bursa Cawapres pendamping Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019.
Tapi pikiran Sandiaga Uno ternyata salah besar. Keesokann harinya usai berdebat dengan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno mendatangi rumah ibunya untuk berkonsultasi dengan mendapati keanehan.
“Ternyata besoknya setelah itu, just to make sure, saya tanya sama ibu saya. Saya dateng pagi-pagi, ibu saya nanya ‘wah datang pagi-pagi nih ada apa’, saya bilang mau konsultasi.
Dia bilang ‘oh pasti mau nanya mau masuk politik atau tidak?’ Loh kok mama tahu saya bilang. ’Oh iya pak prabowo sudah telepon saya semalam’, dan mama setuju tuh dengan argumennya pak prabowo bahwa Ini memang saatnya kamu fokus berkontribusi’. Rupanya dia (Prabowo Subianto) cepet melobi ke orang yang paling saya dengar, dan itu singkat cerita,” kata Sandiaga Uno.
Berikutnya tepat 6 Februari 2015 Sandiaga Uno masuk ke Partai Gerindra, dan mendapat tugas membangun kebijakan mengenai ekonomi kerakyatat,kewirausahaan,dan juga UKM di partai gerindra.
Sejak itulah beberapa bulan kemudian secara mendadak Prabowo Subianto menunjuk Sandiaga Uno menjadi kandidat bakal calon Gubernur DKI yang akan diusung Partai Gerindra.
Sandiaga Uno mempersiapkan segalanya, tetapi pada perjalanan Sandiaga Uno memilih menjadi wakil gubernur, sedangkan gubernur ia serahkan kepada Anies Baswedan. Mereka pun terpilih.
Apakah kali ini Prabowo Subianto kembali melobi ibunda Sandiaga Uno? Sebab Sandiaga Uno mengaku sangat mendengar dan manut dengan setiap perkataan sang ibu.
Disebut Jenderal Kardus
Sementara itu, politis Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus dan bermental chicken (ayam) sambil mengisukan tentang uang dari Sandiaga Uno itu.

Omongan dan pidatonya yang sering menggelegar, kata Andi Arief, ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya saat menjadi seorang pemimpin (leader).
Andi Arief juga menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat ini sedang mengalami kesulitan logistik.
Andi Arief adalah satu satu mantan aktivis pada tahun 1990an yang kemudian menjadi orang dekat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjadi Presiden.
Tudingan Andi Arief bahwa Prabowo jenderal kardus dan bermental chicken disampaikan melalui akun twitternya menjelang detik-detik akhir pengumuman bakal calon wakil Presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Andi bahkan menuding Prabowo dalam menentukan cawapresnya ditentukan oleh orang yang mampu membayar PKS dan PAN.
"Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami," tulis Andi Arief di akun twitternya sekitar 40 menit lalu.