Ayah Gadis yang Diduga Dirudapaksa Buka Suara; Ternyata YAP Pernah Menikah saat Berusia 14 Tahun
Termasuk pernah dimasukan ke pesantren oleh Dinas Sosial, namun YAP kabur dari pesantren.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejak Selasa (28/8/2018) pagi tadi, warga Samarinda dan sekitarnya dibuat heboh dengan sebuah postingan di media sosial mengenai penemuan seorang wanita di terminal Balikpapan, yang diduga menjadi korban pemerkosaan.
Saat ini wanita berusia 16 tahun bernisial YAP itu tengah menjalani perawatan di RSUD Kanujoso, Balikpapan.
Berbekal alamat seadanya di kawasan Samarinda Utara, dibantu petugas TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Dinas Sosial Kota Samarinda, akhirnya Tribunkaltim.co berhasil bertemu dengan keluarga YAP.
Baca juga:
Raih Medali Emas Asian Games 2018, Jonatan Christie Masuk Trending Topic Dunia
'Tribun Kaltim Goes to School' Perdana di SMK Sinar Pancasila, Peserta Dapat Materi Literasi Media
Pemilihan DPD, Ini Konsekuensi Tak Serahkan Surat Pengunduran Diri dan SK Pimpinan Parpol
Pasutri Ini Sumbang Medali Emas untuk RI: Saling Menyemangati, Uang Bonus untuk Tabungan Anak
Kendati bukan kediaman orangtuanya, melainkan rumah bibinya. Namun di rumah tersebut juga terdapat ayah YAP, yang dalam beberapa bulan terakhir telah tinggal di rumah beton yang belum jadi sepenuhnya itu.
AM (40), ayah YAP pun mempersilakan berbincang di salah satu pondok depan rumah, yang juga ditemani oleh kakek, serta bibi YAP.
Guna memastikan kebenaran AM merupakan orangtua YAP, terlebih dahulu dirinya dilihatkan foto YAP yang beredar luas di media sosial.
Kendati sedikit ragu, AM membenarkan bahwa itu foto anak semata wayangnya.
"Kalau dilihat dari wajahnya, ia ini memang dia (YAP)," ucapnya, Selasa (28/8/2018).
Sejak siang tadi, dirinya telah beberapa kali mendapatkan telpon yang menanyakan apakah YAP benar anaknya, namun dirinya tidak terlalu merespon telpon tersebut, karena belum yakin sepenuhnya mengenai informasi tersebut.
"Sudah sejak siang tadi ada yang nelpon, saya iakan saja itu anak saya," tuturnya.
AM pun mulai menceritakan awal mula anaknya itu menghilang dari rumah, hingga akhirnya dikabarkan berada di Balikpapan, dengan kondisi lemas.
YAP telah menghilang dari rumah, sekitar 10 hari yang lalu, sebelum hari raya Idul Adha.
Sebelum menghilang, YAP sempat meminta uang kepada dirinya untuk membeli es batu, setelah itu YAP tidak diketahui rimbanya.
"Sebelum lebaran, saat itu malah hari, dia minta uang untuk beli es batu, saya beri uang, setelah itu dia pergi menuju depan gang, lalu tidak kembali lagi sampai akhirnya dapat kabar hari ini dia di Balikpapan," ungkapnya.
Baca juga:
Tiga Pemain Asing Persib Belum Merapat, Begini Tanggapan Coach Mario Gomez
Masuki Masa Purna Tugas, Kadispar Kaltim Belum Tertarik Terjun ke Dunia Politik
Harga dan Situs Online Pembelian Tiket Closing Ceremony Asian Games 2018, Tidak Dijual Offline
Perusahaan e-Commerce Ternama Dikabarkan Pecat Puluhan Karyawan yang Curang saat Flash Sale
"Yang jelas, info di media sosial itu (dugaan pemerkosaan) saya belum tahu kepastiannya, yang jelas dia menghilang saat dia mau beli es batu itu," tambahnya.
AM pun sudah mencari cari keberadaan anaknya itu, mulai dari menelepon nomor handphonenya, ke tempat biasanya YAP berada, hingga bertanya ke sanak keluarganya di sekitar Samarinda.
Dia menjelaskan, anaknya itu memang sering kabur dari rumah. Namun setelah beberapa hari, diketahui kembali keberadaanya, lalu kembali ke rumah.
Bahkan, anaknya itu pernah dirawat oleh orang lain, namun akhirnya tetap kembali ke rumah lagi.
Termasuk pernah dimasukan ke pesantren oleh Dinas Sosial, namun YAP kabur dari pesantren.
"Sudah beberapa kali, tapi biasanya ada lagi kabarnya. Dia itu putus sekolah saat kelas V SD, pernah juga dibina oleh Dinas Sosial," terangnya.
AM menilai, tingkah laku anaknya tersebut disinyalir akibat tekanan batin yang diderita oleh anaknya itu, mulai dari perceraian dirinya dengan istrinya (ibunda YAP, red), hingga pernikahan muda yang harus dilakukan oleh YAP diusia 14 tahun pada 2016 silam.
Saat ini YAP telah memiliki seorang anak perempuan yang dirawat suaminya di Samboja, Kukar.
"Terus terang saya tidak setuju dia menikah muda. Dia masih umur 14 tahun menikah, lalu punya anak, dan tidak lama kemudian dipisahkan dari anaknya. Dan saya sudah putus komunikasi dengan pihak suaminya," ungkapnya.
"Beberapa kali dia cerita sama bibinya, mau ketemu anaknya. Dia ini memang agak susah diberi tahu, kalau dinasehati, jawabnya iya-iya saja," ucap AM.
Dia menegaskan, hilangnya YAP di rumah, tidak ada masalah dengan dirinya. Hanya saja memang AM kerap menegur YAP jika memang ada salah.
"Saya sebagai orangtua wajar marah kepada anak, tapi memang tidak ada masalah saat dia hilang itu, bingung juga saya ini," jelasnya.
Pihaknya pun berharap, ada solusi terbaik untuk anaknya, agar dapat kembali seperti sedia kala. Dia pun berencana akan memeriksakan kondisi kejiwaan anaknya itu.
"Saya minta yang terbaik saja untuk anak saya, bagaimana pun dia tetap anak saya, darah daging saya, tidak mungkin saya buang. Tapi, kalau disuruh jemput atau datangi, jujur kami tidak punya biaya," tuturnya. (*)