Breaking News

Padamkan Kebakaran Hutan, Anggota TNI Kodam Mulawarman Andalkan Dahan Pohon

(TNI) selalu siap dalam menangani kebakaran hutan, siap ikut berkontribusi dalam penanganan bencana kebakaran hutan.

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim/Rachmad Sujono
Apel Kesiapsiagaan Gelar Pasukan Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan wilayah Provinsi Kalimantan Timur di Lapangan Merdeka, Jl Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (7/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu siap dalam menangani kebakaran hutan, siap ikut berkontribusi dalam penanganan bencana kebakaran hutan.

Hal ini ditunjukkan dalam rangka kegiatan Apel Kesiapsiagaan Gelar Pasukan Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

Pelaksanaan apel tersebut  berlangsung di Lapangan Merdeka, Jl Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (7/9/2018) pagi.

Pihak Kodam VI Mulawarman pun melibatkan jajarannya dalam apel kesiapsiagaan ini yang dihadiri langung Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto.

Baca: Usai Diberi Bimbingan, Puluhan HRD Perusahaan di Samarinda Langsung Jalani Test Urine

Selama setahun belakangan ini kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah kerja Kodam VI Mulawarman yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara sempat terjadi.

Yang paling besar peristiwa bencana ini ada di wilayah Kalimantan Selatan. Demikian disampaikan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto kepada Tribunkaltim.co

Dia jelaskan, sebenarnya kalau dilihat dari radar Hot Spot kebakaran hutan itu paling banyak berada di Provinsi Kalimantan Timur, namun potensi kebakaran yang paling sangat besar adalah berada di Kalimantan Selatan.

"Kemarin tuh 20 hektar di Tapin Kalimantan Selatan kebakaran yang paling luas. Kalau di daerah lainnya paling hanya satu sampai dua hektar saja," ungkapnya.

Baca: Rayakan Ulang Tahun ke-9, e-Walk Balikpapan Adakan Kompetisi Videogram

Sementara di Malinau Kalimantan Utara sempat terjadi kebakaran hutan, itu sampai setengah hektar saja.

"Bisa kita atasi, keberadaan personil TNI Kodam Mulawarman berkontribusi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Dia tegaskan, pastinya berusaha semaksimal mungkin melakukan tindakan cepat mengatasi persoalan kebakaran hutan supaya tidak bertambah luas dan semakin rusak.

"Sudah instruksikan kepada Babinsa dan Kamtibmas untuk selalu patroli jika ada kebakaran ada penanganan cara cepat," tegasnya.

Sementara untuk di wilayah Kalimantan Timur itu yang paling dampak besar terjadinya kebakaran lahan hutan itu berada di Penajam Paser Utara.

Baca: Jadi Sorotan Usai Menikah dengan Kartika Putri, Ternyata Ini Profesi Habib Usman bin Yahya

"Biasanya kami menangani secara manual, tidak menggunakan alat teknologi canggih. Kita turun langsung menggunakan alat seadanya, pakai air disemprot-semprot, pakai dahan dipukul-pukul. Efektif dan apinya kecil," ujarnya.

Kecuali bila kasus kebakaran lahan itu sangat besar seperti apa yang terjadi di Tapin Kalimantan Selatan maka diterjunkan menggunakan alat yang serba canggih seperti menerjunkan Waterboom.

"Sudah pernah di Tapin, kebakarannya besar. Diterjunkan Waterboom langsungnya semua beres," kata Pangdam.

Dia mengungkapkan, kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat yang selama ini masih mengandalkan sistem ladang pembakaran hutan karena kegiatan buka ladang dengan cara membakar merupakan tindakan yang murah meriah tanpa mengeluarkan modal yang banyak.

Karena itu, perlu ditangkal supaya tidak ada lagi masyarakat yang sengaja membuka ladang pertanian menggunakan cara membakar.

Baca: Jadi Sorotan Usai Menikah dengan Kartika Putri, Ternyata Ini Profesi Habib Usman bin Yahya

"Sudah instruksikan kepada Babinsa dan Babinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi ke lapisan masyarakat untuk segera menangkal, atau tidak ada lagi masyarakat yang membakar ladang," ujarnya.

Kegiatan Apel Kesiapsiagaan Gelar Pasukan Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur juga dihadiri oleh Gubernur Kaltim Awang Farouk, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widiyanto serta Walikota Balikpapan Rizal Effendi beserta ratusan pasukan.

Gubernur Yakin 10 Tahun ke Depan tak Ada Lagi Kebakaran Hutan

Keberadaan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dipastikan tidak akan lagi terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan mengingat ada kesiapsiagaan dalam mengatasi bencana lingkungan ini.

Demikian disampaikan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek kepada Tribunkaltim saat usai membuka acara Apel Kesiapsiagaan Gelar Pasukan Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan.

Pelaksanaan apel tersebut berlangsung di Lapangan Merdeka, Jl Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (7/9/2018) pagi.

Saat itu dia jelaskan, Provinsi Kalimantan Timur tidak lagi memproduksi polusi udara dari bencana kebakaran hutan dan lahan.

Semuanya dilakukan secara serius dan sinergisitas oleh semua lapisan masyarakat dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan.

"10 tahun Kaltim tidak sumbang lagi asap. Insya Allah ke depan tidak akan ada lagi kebakaran hutan," tegasnya.

Awang imbau, perusahaan-perusahaan bidang kehutanan dan perkebunan serta perminyakan dan semua perusahaan yang menggunakan lahan dan hutan di Kalimantan Timur untuk membantu pemerintah provinsi dalam mengantisipasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"Saya ingatkan ada surat edaran Menteri Dalam Negeri tentang percepatan implementasi percepatan Instruksi Presiden penanganan kebakaran hutan," ujarnya.

Kata dia, tugas dan kewajiban semua pelaku usaha di bidang kehutanan dan perkebunan dan perminyakan untuk memiliki sumber daya yang mampu hadapi bencana kebakaran hutan.

"Sedia sumber daya manusia, sarana dan prasarana, yang bisa menangani kasus kebakaran hutan dan lahan," ujar Awang yang kenakan seragam loreng coklat.  

Pihaknya juga memperintahkan Bupati dan Walikota untuk melakukan pengawasan kepada semua perusahaan dan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan.

Kesiapan sebagian penanganan kebakaran hutan dan lahan telah ada koordinasi dan sinergisitas serta kerja sama untuk melakukan pencegahan dan antisipasi peristiwa kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Timur.

"Terutama pada saat musim kemarau yang dihadapi pada masa yang akan datang," ungkap Awang.

Provinsi Kalimantan Timur dipastikan tidak akan lagi terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan mengingat ada pembentukan pasukan kesiapsiagaan dalam mengatasi bencana lingkungan kebakaran hutan. "Insyaallah tidak lagi," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved