Gempa Donggala

Tim SAR dan Logistik Asal Balikpapan Diprediksi Tiba di Palu Siang Ini

KN Wisanggeni, bertolak dari Pelabuhan Somber, Balikpapan Utara menuju Kota Palu yang beberapa hari lalu porak poranda diguncang gempa.

HO/Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Balikpapan
Kepala Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Balikpapan (Kaltimra) Gusti Anwar Mulyadi memimpin langsung persiapan pemberangkatan tim SAR dan pengisian logistik yang dikirim ke Palu dengan KN Wisanggeni, di Pelabuhan Somber, Balikpapan Senin (30/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Senin (30/9/2018) dini hari, saat sebagian besar masyarakat beristirahat, puluhan personel pencarian dan pertolongan gabungan di Balikpapan telah usai bongkar muat logistik.

Tepat pukul 01.43 wita, kapal penyelamat KN Wisanggeni, bertolak dari Pelabuhan Somber, Balikpapan Utara menuju Kota Palu yang beberapa hari lalu porak poranda diguncang gempa disusul terjangan tsunami.

Sekitar 58 orang turut serta dalam operasi penyelamatan dan pertolongan ini.

Mereka terdiri dari 15 orang personel penyelamat dan 13 anak buah kapal dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Kaltimra.

Lima dokter ahli bedah dan saraf dari Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.

Pengkhianatan G30S/PKI Dianggap Film Horor, Terornya Terasa di Tiap Generasi

Empat jurnalis dari berbagai media, termasuk Tribun Kaltim, 12 relawan dari berbagai organisasi, sejumlah personel dari PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan Balikpapan, ditambah lima orang keluarga korban bencana di Palu.

“KN Wisanggeni juga membawa tim dokter bedah, saraf dan lain-lain, serta membawa obat obatan dan alat bedah yang akan digunakan untuk membantu korban di Sulteng. Dan serta membawa logistik makanan serta kantong mayat yang akan di gunakan di lokasi operasi,” kata Kepala Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Balikpapan.(Kaltimra) Gusti Anwar Mulyadi Melalui Ka.Sie.Operasi & Siaga Octavianto, Minggu (30/9/2018).

Hingga Sabtu (29/9/2018) malam, korban jiwa terhitung mencapai 420 korban jiwa.

Jumlah ini berpotensi bertambah, mengingat gempa berskala 7.4 skala Richter disusul tsunami setinggi 1,5 meter memporakporandakan bangunan di Kota Palu dan Donggala ini.

Pastikan Batik Air Takeoff dengan Selamat, Anthonius Gunawan Agung Terlambat ke Luar Menara ATC

Karenanya, tim membawa serta peralatan pencarian dan pertolongan guna mencari korban lain yang berpotensi terhimpit dan terjebak reruntuhan bangunan.

Nantinya, tim di KN Wisanggeni akan bergabung dengan tim dari Badan Pencarian dan Pertolongan lain dari wilayah Palu, Makassar, Kendari, Gorontalo dan Sorong yang secara bertahap dikirim ke lokasi terdampak.

Dengan jarak dari titik keberangkatan menuju Kota Palu sekitar 409,9 km membelah Selat Makassar, Octavianto memperkirakan KN Wisanggeni membutuhkan waktu tempuh sekitar kurang lebih 12 jam menuju lokasi.

Jika menghitung dari waktu keberangkatan, Minggu (30/9/2018) sekitar pukul 01.43 wita, dini hari, diperkirakan tim tiba di hari yang sama sekitar 13.43. wita.

Ratusan Napi Kabur, Berikut 4 Fakta di Balik Kerusuhan Rutan Donggala

Kepala Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Balikpapan.(Kaltimra) Gusti Anwar Mulyadi sesaat sebelum pemberangkatan mengatakan, lamanya operasi bergantung dari kondisi di lapangan dan instruksi pimpinan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved