Tanoto Foundation Sasar 24 Sekolah di Kukar

Tanoto Foundation dengan Program Pelita Pendidikan bakal menyasar ke 24 sekolah di Kukar, yakni 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs.

Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Adhinata Kusuma

TENGGARONG, TRIBUN - Tanoto Foundation dengan Program Pelita Pendidikan bakal menyasar ke 24 sekolah di Kukar, yakni 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs. Tanoto akan membina 24 sekolah yang menjadi mitra mereka selama 5 tahun ke depan.

"Sabtu (29/9) kemarin, saya ikut menghadiri peluncuran bantuan Tanoto Foundation di Jakarta," kata Tulus Sutopo, Kabid Pendidikan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Senin (1/10).

Ia mengemukakan, tahun depan bakal menyasar 3.000 sekolah se-Indonesia. "Tahun ini Kaltim dapat jatah 48 sekolah, termasuk di dalamnya 24 sekolah di Kukar," ujarnya.

Baca: Patung Naga 27 Meter di Kukar tak Kunjung Selesai, Ini Sebabnya

Untuk sementara, 24 sekolah yang disasar berada di Kecamatan Tenggarong dan Tenggarong Seberang. Ada 36 kepsek, guru berprestasi dan pengawas ditunjuk sebagai fasilitator atau pendamping 24 sekolah melalui seleksi, meliputi fasilitator manajemen sekolah dan fasilitator untuk pembelajaran. ôFasilitator ini digaji langsung oleh Tanoto," katanya.

Semua fasilitator yang jadi mitra sudah menjalani magang di Solo selama 2 minggu. "Oktober ini seluruh fasilitator akan melakukan pendampingan kepada 24 sekolah yang disasar," tuturnya.

Ia menerangkan, program Pelita Pendidikan mengedepankan konsep pembelajaran contextual teaching and learning (CTL).

"Dengan konsep CTL, kita harus memahami karakter siswanya dulu, baru kita bisa mengadakan pembelajaran, jadi tidak langsung mengajar sesuai kemauan guru, kita mendiagnosa kemampuan siswa baru guru bisa menerapkan metode dan strategi untuk pembelajarannya," jelasnya.

Selain Kukar, di Kaltim sendiri Tanoto juga membidik sekolah di Balikpapan karena punya potensi untuk percepatan peningkatan mutu pendidikan. "Kita sendiri diuntungkan lewat program ini karena semuanya dibiayai Tanoto," ucapnya.

Program Pelita Pendidikan menerapkan pembelajaran aktif di sekolah. Pembelajaran ini tidak lagi berfokus pada guru, tapi pada siswa. Model pembelajaran klasik yang lebih didominasi oleh ceramah guru akan digantikan dengan siswa yang aktif secara fisik, mental, personal dalam proses belajar.

Program ini membantu sekolah mengembangkan kepemimpinan dan manajemen sekolah yang lebih partisipatif, transparan dan akuntabel serta lebih fokus pada peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Di tingkat pusat, program Pelita Pendidikan bermitra dengan Kemendikbud, Kemenag dan Kemenristi. (top)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved