HARI BATIK NASIONAL - Pecahkan Rekor MURI, Ratusan Wanita Membatik di Lapangan Korem 091/ASN

Pemecahan rekor MURI itu dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT ke-73 TNI dan hari batik nasional.

HO/Penerangan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN)
Sebanyak 150 wanita mengikuti acara pemecahan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) membantik dengan canting di halaman Makorem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Selasa (2/10/2018) 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sebanyak 150 wanita mengikuti acara pemecahan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) membantik dengan canting di halaman hijau Makorem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Selasa (2/10/2018).

Peserta diikuti dari berbagai elemen antara lain Persit Kartika Chandra Kirana, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, dan organisasi wanita.

Kegiatan tersebut dihadiri Danrem 091/ASN Brigjen TNI Irham Waroihan, Kasrem 091/ASN Kolonel Inf Ruslan Effendy, para Kasi Korem 091/ASN dan Dansat/Kabalak Aju.

Pemecahan rekor MURI itu dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT ke-73 TNI dan hari batik nasional.

Baca juga:

Disanksi Komisi Disiplin PSSI, Manajemen Persib Bandung Siap Ajukan Banding

VIDEO - Pilot Live di ATC Tower di Hari Gempa Sulteng: ''Enggak Nyangka Itu Kunjungan Terakhir''

Dahnil Anzar Ungkap Momen Penganiayaan Ratna Sarumpaet: Dikeroyok lalu Dimasukkan ke Mobil

Dapat Dispensasi Kuliah, Mahasiswa Pecinta Alam Asal Samarinda Bergabung dengan Tim SAR di Sulteng

Kodim jajaran Korem 091/ASN yang ada di Kaltim dan Kaltara juga secara melaksanakan kegiatan serupa.

“Pada tanggal 2 Oktober ini kita peringati sebagai hari batik nasional. Hari batik ini merupakan wujud dari rasa syukur kita, rasa memiliki budaya luhur yang diwariskan dari nenek moyang kepada generasi penurus bangsa agar selalu melestarikan batik," ungkap Ketua Dharma Pertiwi Koordinasi Cabang Samarinda Ny Irham Waroihan, Selasa (2/10/2018).

Kegiatan pemecahan rekor MURI membatik massal dengan canting itu juga sebagai wujud kepedulian untuk meningkatkan citra bangsa ditaraf internasional.

Juga menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia, karena batik adalah budaya asli Indonesia yang harus dilestarikan dan dibanggakan.

“Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami melibatkan semua unsur Dharma Pertiwi, Bhayangkari, dan organisasi wanita. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan hari ini, harapan kami semoga kegiatan hari ini berjalan dengan lancar," tutupnya.\

Baca juga:

Marko Simic Kecelakaan - Bos Persija Ungkap Kondisi Terkini Bomber Andalan Asal Kroasia

Gempa dan Tsunami Sulteng - Istri Pasha Ungu Kabarkan Kondisi Terkini Warga Palu yang Mulai Marah

Luasan Karts Sangkulirang-Mangkalihat yang Dilindungi akan Bertambah, Ini Pertimbangannya

Korem 091/ASN Siapkan Alternatif Pengungsian Korban Gempa Sulteng, Wisma Atlet Sempaja Jadi Pilihan

Rekor MURI

Sebagaimana diwartakan, sebanyak 5.000 perempuan mengikuti acara Pemecahan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) membantik dengan canting di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).

Kegiatan membatik tersebut merupakan rangkaian memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober dan sekaligus HUT Ke-73 TNI.

Pantauan Tribunnews, sejak pukul 06.00 wib, sebanyak 5.000 orang yang tergabung dari Dharma Pertiwi, beserta unsurnya yakni Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini, IKKT Pragati Wira Anggini telah siap membatik.

Selain itu, juga diramaikan Ibu-ibu Bhayangkari, Ibu-ibu dari Dharma Wanita Kementerian dan Lembaga, Ibu-ibu dari Majelis Taklim dan unsur-unsur wanita lainnya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanjo menjelaskan, pemecahan rekor Muri membatik dengan canting juga dilakukan sebagai wujud syukur masih lestarinya budaya Indonesia yang diakui dunia

"Semua ini dilakukan sebagai wujud kecintaan kita akan batik budaya kita. Batik merupakan budaya indonesia yang diturunkan sejak ratusan tahun yang lalu," kata Hadi Tjahjanjo.

Hadi juga menyampaikan kegiatan membatik ini merupakan salah satu perwujudan dalam melestarikan budaya bangsa Indonesia.

Istri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Nanny Hadi Tjahjanto juga sempat menyapa sederet Kodam seluruh Indonesia yang turut membatik lewat video conference.

"Di aceh membatik motif Aceh dan yang Papua membatik motif Papua," ungkap Nanny Hadi Tjahjanto.

Baca juga:

Penerimaan CPNS 2018 - Terbukti Jitu, BKN Ungkap 5 Tips Sukses Login Pendaftaran di sscn.bkn.go.id

Inilah 4 Poin Keberatan Manajemen Persib Bandung atas Sanksi Komdis PSSI

Dua Kali Terpental ketika Gempa Sulteng Melanda, Kini Bidan yang Hamil Tua Lahirkan 3 Bayi Kembar

PSSI Keluarkan Sanksi untuk Persib Bandung, Ini Penegasan Menpora Imam Nahrawi

Nanny juga sempat mencoba langsung membatik dengan cantinh yang disaksikan langsung oleh Hadi Tjahjanto.

Kegiatan yang mengangkat tema "Dharma Pertiwi Membatik, Perekat Kebhinnekaan Nusantara" dibuka oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali.

Turut hadir Kepala Staf Angkatan dan Pejabat Tinggi TNI. Kegiatan itu juga di hadiri Ibu-ibu dari OASE, Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ketua Umum Persit Kartika Chandra, Ketua Umum Ialasenastri dan Ketua Umum PIA Ardhya Garini.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusjarah TNI yang dipimpin oleh Kapusjarah Brigjen TNI Darwin Haroen selaku Ketua Penyelenggara bekerja sama dengan Anne Avanti Manajemen, yang bertujuan untuk mewujudkan jiwa nasionalisme dengan memperkenalkan seni dan budaya membatik.

Pada acara ini turut dimeriahkan oleh artis-artis Ibu Kota seperti Krisdayanti, Vina Panduwinata, Harvey Malaiholo, Judika, Maya Hasan, dan Cinta Laura.

Dalam kegiatan itu, Hadi juga menggelar doa bersama dengan peserta membatik dan seluruh jajaran TNI untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved