Chatib Basri Mantan Menkeu
Pertemuan IMF-World Bank di Bali atas Inisiatif SBY dan Bukan untuk Mencari Tambahan Utang
Chatib Basri tegaskan pertemuan IMF-World Bank 2018 di Bali, diusulkan 2014 saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Pemerintah bersama Bank Indonesia , pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Sept 2014. Prosesnya tdk mudah, bersaing dg negara2 lain. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Okt 2015,
Di Asia setahu saya baru Filippina, Singapore, Thailand dan Indonesia. Baru empat negara termasuk Indonesia. Proses menjadi tuan rumah tdk mudah, diseleksi dan dilihat kemampuannya.
Ada pertanyaan apakah dg pertemuan tahunan tujuannya untuk meminta tambahan utang?
Jawabannya Sama sekali tidak. Utk meminta tambahan utang, tdk perlu jadi tuan rumah.
Argentina meminta utang IMF tahun ini krn krisis. Mereka bukan tuan rumah.
Di dalam pertemuan ini dibahas situasi ekonomi dunia, diskusi mengenai kebijakan negara2.
Perkembangan teknologi dsb. Indonesia bisa memanfaatkan itu utk komunikasi dan memasukkan ide nya.
Bersama Gubernur Rajan dari India saat itu dalam meeting terbatas saya meminta the Bernanke dari the Fed utk melakukan komunikasi dan mempertimbangkan dampak policy nya pada emerging economies. IMF mendukung kita.
Ini contohnya posisi Indonesia yg diperjuangkan juga di annual meeting US warned over recovery as QE3 uncertainty risks EM slowdown.
Tahun 2014, ketika Yellen menjadi chair the Fed, Ia mulai mengkomunikasikam policy nya, agar negara lain siap.
Di G-20 Sydney misalnya, sy dan Gub Rajan menjadi lead speaker bersama Yellen waktu itu, membahas dampak Fed policy tdh emerging market.
Itulah salah satu manfaat pertemuan tahunan.
Kita bisa memperjuangkan ide kita di forum2 itu.
Sedangkan utk tambahan utang, tak perlu pertemuan tahunan.
Indonesia justru harus memanfaatkan pertemuan tahunan ini utk memasukkan agendanya. Dg begitu Indonesia akan berperan di level global.