Tidak Kerjakan PR, Murid SD Kelas V Ditampar Gurunya Hingga Hidung Berdarah
Orangtua MF mengetahui peristiwa itu setelah anaknya pulang sekolah dalam kondisi berdarah atau mimisan di hidungnya.
Tidak Kerjakan PR, Murid SD Kelas V Ditampar Gurunya Hingga Hidung Berdarah
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang pelajar dari sebuah sekolah dasar yang ada di Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
MF (13), seorang pelajar yang duduk di bangku kelas V sekolah tersebut mengalami luka di hidungnya setelah ditampar oleh MJ (57), gurunya, Rabu (17/10/2018).
Gara-garanya, MF dan kelompoknya tidak mengerjakan tugas matematika yang sebelumnya telah diberikan oleh MJ. MJ memegang mata ajar matematika di sekolah itu.
Gugah Pentingnya Kebersihan kepada Murid SD, Panitia Sampaikan Materi Melalui Dongeng dan Permainan
Guru Tidak Tetap Diupah Rp 100 Ribu per Bulan, Murid SD Ramai-ramai Sumbangkan Uang Jajannya
Perkara tersebut mengemuka setelah orangtua MF melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian.
Orangtua MF mengetahui peristiwa itu setelah anaknya pulang sekolah dalam kondisi berdarah atau mimisan di hidungnya.
Kepala Polres Kediri, Ajun Komisaris Besar Roni Faisal Saeful Fathon mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan tersebut.
Hasilnya, kata Roni, keluarga korban dan terlapor sudah menyepakati kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. "Para pihak sudah sepakat diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Kapolres Faisal, Kamis (18/10/2018).
Benci Gurunya, Begini Keseharian Siswa Penembak Brutal 18 Orang Tewas
Dituding Doktrin Siswa untuk Anti Jokowi, Guru SMAN 87 Jakarta Akhirnya Minta Maaf
Selain itu, kata Kapolres, penyelesaian kasus secara kekelurgaan ini berdasarkan kesepakatan antara Polri dan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tentang mekanisme penyelesaian perkara dan pengawasan terhadap profesi guru (restorative justice).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Kerjakan Tugas Matematika, Siswa SD Ditampar Guru hingga Hidung Berdarah"