Mancanegara

Penyerangan Sinagoge Tewaskan 11 Orang, Bowers: Semua Orang Yahudi harus Mati

Seorang saksi bernama Stephen Weiss mengaku mendengar pilihan tembakan yang berasal dari lobi depan sinagoge.

AFP/Jeff Swensen
INSIDEN PENEMBAKAN - Tim tanggap darurat polisi merespons insiden penembakan sinagoge Tree of Life di Squirrel Hill, Pittsburgh, Pennsylvani, Amerika Serikat, pada Sabtu (27/10). 

TRIBUNKALTIM.CO, PITTSBURGH - Teror penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini, kengerian menimpa sebuah sinagoge di Pittsburgh, Pennsylvania.

Seorang pria yang diidentifikasi bernama Robert Bowers (46) melepaskan tembakan saat umat Yahudi sedang mengikuti upacara pemberian nama bayi di sinagoga. Sebanyak 11 orang tewas dan 6 orang terluka dalam insiden pada Sabtu (27/10), pukul 10.00 waktu setempat. Peristiwa itu disebut sebagai serangan anti-semitisme paling mematikan dalam sejarah Amerika.

"Semua orang Yahudi harus mati," demikian perkataan Bowers ketika menyerbu sinagoge Tree of Life, seperti diwartakan oleh AFP.

PELAKU - Robert Bowers, pelaku penembakan massal di sinagoge Tree of Life, di Pittsburgh, Amerika Serikat, Sabtu (27/10).
PELAKU - Robert Bowers, pelaku penembakan massal di sinagoge Tree of Life, di Pittsburgh, Amerika Serikat, Sabtu (27/10). (AFP)

Pelaku segera ditahan usai baku tembak dengan polisi. Bowers akan menghadapi tuntutan atas perbuatan kejahatan karena kebencian dan lainnya, yang bisa membawa dia menghadapi hukuman mati.

Seorang saksi bernama Stephen Weiss mengaku mendengar pilihan tembakan yang berasal dari lobi depan sinagoge.

"Sedang ada ibadah saat kami mendengar suara keras. Saya tahu itu suara tembakan," katanya.

Pihak berwenang mengatakan, Bowers dipersenjatai dengan senapan serbu dan setidaknya tiga pistol. "Ini salah satu yang terburuk yang pernah saya lihat. Saya pernah mengalami kecelakaan pesawat," kata direktur keselamatan umum kota Pittsburgh, Wendell Hissrich. Enam orang yang terluka termasuk pelaku sehingga dia harus dibawa ke rumah sakit. Tidak ada anak-anak yang menjadi korban penembakan.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyebut penembakan tidak akan fatal apabila sinagoge dijaga oleh keamanan bersenjata.

"Jika mereka memiliki semacam perlindungan di tempat ibadah, situasi akan jauh lebih baik. Tapi mereka tidak punya," ujarnya, seperti dikutip dari Time.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan duka mendalam atas insiden tersebut.

"Kami bersama dengan rakyat Amerika dalam menghadapi serangan brutal anti-Semit," ucapnya. Sinagoge Tree of Life didirikan pada lebih dari 150 tahun lalu, yang terletak di lingkungan Squirrel Hill. Lokasi itu secara historis merupakan jantung kehidupan warga Yahudi di Pitssburgh.

 Paus Fransiskus mengecam keras teror penembakan massal di sebuah sinagoge di Amerika Serikat, yang menewaskan 11 orang pada Sabtu (27/10).

Diwartakan AFP, dia menyebut insiden itu sebagai tindakan kekerasan yang tidak manusia. "Kita semua sebenarnya terluka oleh tindakan yang tidak manusiawi ini," katanya pada Minggu (28/1) di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

"Semoga Tuhan membantu kita memadamkan api kebencian yang berkembang di masyarakat, memperkuat rasa kemanusiaan, menghormati kehidupan, moral, dan nilai-nilai masyarakat, serta takut akan Tuhan," ucap pria asal Argentina tersebut. (*)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Sinagoge di AS Diserang Penembak, 11 Orang Tewas https://internasional.kompas.com/read/2018/10/28/08012991/sinagoge-di-as-diserang-penembak-11-orang-tewas

  

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved