Lion Air JT160 Jatuh
Selain Dekompresi, 6 Risiko Ini Juga Mengancam Nyawa Penyelam di Dalam Air
Penyelam yang terjun langsung dalam proses evakuasi Lion Air JT 610 bisa saja menghadapi risiko besar yang bisa mengancam nyawa.
Selain Dekompresi, 6 Risiko Ini Juga Mengancam Nyawa Penyelam di Dalam Air
TRIBUNKALTIM.CO - Penyelam Syachrul Anto meninggal dunia akibat dekompresi dalam tugasnya sebagai evakuator Lion Air JT610, Jumat (2/11).
Dilansir dari Antara News, dekompresi adalah penyakit yang dapat memengaruhi penyelam atau orang lain (seperti penambang) yang berada dalam situasi yang melibatkan tekanan cepat penurunan suhu tubuh.
Dekompresi terjadi ketika tekanan bawah air yang meningkat dapat menyebabkan jaringan tubuh menyerap lebih banyak nitrogen.
Jika tekanan itu tiba-tiba berkurang, nitrogen ekstra ini membentuk gelembung yang berbahaya.
Itu sebabnya penyelam juga tidak bisa sembarangan langsung naik ke permukaan sebab mereka perlu mengendalikan laju nitrogen dalam tubuh.
Decompression Sickness disebabkan oleh meningkatnya gelembung nitrogen dalam tubuh.
Ketika bernapas, sekitar 79% dari udara adalah nitrogen.
Ketika turun di air, tekanan di sekitar tubuh meningkat.
Hal ini menyebabkan nitrogen untuk diserap ke dalam jaringan tubuh.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) M. Syaugi sendiri mengungkapkan bahwa Syachrul Anto ditemukan dalam keadaan pingsan.
Syachrul Anto turun menyelam dengan salah seorang temannya.
Saat temannya sedang melakukan pencarian, Syachrul tiba-tiba tak diketahui keberadaannya.
"Dia ditemukan tim SAR dalam keadaan pingsan," kata Syaugi di Posko JICT2, Tanjung Priok, Jakarta (3/11).
"Satu pihak sedang mencari sesuatu kemudian menengok satunya sudah tidak ada, ketika dicari ternyata sudah di atas agak jauh," lanjutnya.
Tim dokter di Kapal Victory menangani Syachrul yang sempat sadar.
Syachrul Anto pun dimasukan ke dalam chamber karena mengalami dekompresi.
Menjadi penyelam seperti Syachrul Anto bukanlah hal yang mudah.
Penyelam yang terjun langsung dalam proses evakuasi Lion Air JT 610 bisa saja menghadapi risiko besar yang berbahaya bagi keselamatan mereka.
Mengenal Dekompresi, Penyakit yang Tewaskan Penyelam Syachrul Anto dalam Tragedi Lion Air JT 610
Kisah Penyelam Ikut Proses Pengangkatan Pipa Bawah Laut, Sempat Alami Dekompresi
Dikutip GridHot.ID dari Intisari, Kompas.com dan USAToday, selain Dekompresi, berikut 6 risiko berbahaya yang dihadapi oleh penyelam saat berada di bawah air.
1. Barotrauma
Barotrauma adalah kerusakan yang mungkin terjadi pada kantong udara di bagian telinga tengah si penyelam.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan bawah air. Makin dalam perairan, makin besar tekanannya.
Penyelam biasanya mencubit hidung mereka atau mengunyah dan menelan ludah agar lebih banyak udara masuk ke bagian telinga tengah.
Namun perubahan tekanan yang terlalu cepat bisa menghasilkan rasa sakit yang parah bahkan cedera pada telinga.
2. Narkosis nitrogen
Narkosis nitrogen adalah keadaan seorang penyelam kehilangan kesadaran diri karena terlalu banyak nitrogen di dalam tubuh.
Tingkat narkosis nitrogen sangat dipengaruhi oleh seberapa dalam penyelam masuk ke air dan berapa banyak nitrogen yang diserapnya.
3. Toksisitas oksigen (keracunan oksigen)
Keracunan oksigen biasanya hanya dialami penyelam yang berada di kedalaman lebih dari 41 meter.
Oksigen yang terlalu banyak diserap tubuh bisa menyebabkan gecala seperti kehilangan penglihatan, mual, kejang hingga tak sadarkan diri.
Ibu Kehilangan Anak, Menantu, dan 2 Cucu dalam Kecelakaan Lion Air JT610: Hancur Batinku. . .
Mesin Pesawat Sudah Ditemukan, Inilah 5 Fakta Baru Evakuasi Lion Air JT610
4. Emboli paru
Tekanan yang meningkat dari lingkungan bawah laut membuat napas penyelam menjad lebih padat.
Paru-paru akan mengembang saat tekanan tubuh berkurang sehingga pada level ekstrem, paru-paru akan membengkak.
Penyelam tidak boleh menahan napas dan harus terus menjaga kestabilan napasnya.
5. Peralatan yang rusak
Kadang peralatan menyelam tidak dalam kondisi terbaik sehingga rentan mengalami kecelakaan karena alat yang rusak.
Alat pengukur kedalaman dan regulator yang rusak dapat menyebabkan penyelam tenggelam.
6. Serangan dari makhluk laut
Penyelam akan berhadapan dengan banyak makhluk laut yang kadang berbahaya.
Misalnya saja ular laut dan terumbu karang yang tajam. Beberapa penyelam pernah disengat pari listrik hingga berakibat fatal.
Tujuh hal berbahaya itu yang menjadi tantangan selama menyelam makin berat saja.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/syachrul-anto-penyelam-yang-meninggal-dunia_20181103_134059.jpg)