Pilpres 2019
Jokowi dan Prabowo Sama-sama Gandeng Orang Kuat di Nahdlatul Ulama
Hendri menilai, Prabowo-Sandiaga seolah ingin membuktikan bahwa mereka juga bisa mendapat dukungan dari santri dan NU.
Jokowi dan Prabowo Sama-sama Gandeng Orang Kuat di Nahdlatul Ulama
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menunjuk pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, KH Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan, sebagai juru bicara.
Gus Irfan merupakan darah biru Nahdlatul Ulama (NU) karena merupakan cucu dari salah satu pendiri NU, KH Hasyim Asyari.
Peran Gus Irfan di tim Prabowo-Sandiaga untuk membantu menjelaskan visi misi terkait program pengembangan pesantren dan gerakan ekonomi pesantren di akar rumput.
Sementara, Jokowi juga tak kalah memulai.
Ia menggandeng Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden.
Dukungan NU dinilai signifikan dalam pertarungan Pilpres 2019.
Oleh karena itu, menarik tokoh berpengaruh dari organisasi ini dianggap wajar.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai, NU dan santri adalah kelompok yang punya potensi suara besar.
Raih Poin Penuh, Tottenham Geser Arsenal, Berikut Hasil Lengkap Liga Inggris Sabtu (3/11/2018)
"Santri itu seksi karena kelompok yang punya potensi suara besar, yang kedua NU juga seksi," kata Hendri kepada Kompas.com, Jumat (2/11/2018).
Menurut dia, keputusan Prabowo-Sandiaga menunjuk Gus Irfan tak lain ingin unjuk gigi kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hendri menilai, Prabowo-Sandiaga seolah ingin membuktikan bahwa mereka juga bisa mendapat dukungan dari santri dan NU.
Firasat Penyelam Relawan Basarnas, Lewat WhatsApp Syachrul Anto Bicara Takdir kepada Istrinya
"Kalau Pak Jokowi rekrut Pak Ma'ruf bukan berarti semua suara santri dan NU ke Jokowi-Ma'ruf," ujar Hendri.
Tak semua NU pilih Jokowi-Ma'ruf Gus Irfan punya alasan mengapa ia bersedia menjad jubir Prabowo-Sandiaga.
Menurut dia, kontestasi jelang Pilpres 2019 saat ini sudah mulai mengarah pada anggapan bahwa seluruh warga Nahdlatul Ulama mendukung salah satu pasangan calon saja.
Niat Olahraga Sering Gagal Diwujudkan? Simak Tips Ini agar Kita Termotivasi