Berita Pemkab Kubar

Puncak HUT ke-19 Kubar Dimeriahkan Tarian Kolosal Enam Etnis

Puncak perayaan HUT ke-19 Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Senin (5/11) di Alun-alun ITHO berlangsung sangat meriah.

Penulis: Febriawan | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Ratusan penari dari berbagai etnis di Kubar ikut memeriahkan HUT ke-19 Pemkab Kubar, Senin (5/11). 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Puncak perayaan HUT ke-19 Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Senin (5/11) di Alun-alun ITHO berlangsung sangat meriah. Suasana lebih semarak lagi dengan penampilan tarian kolosal dari enam etnis yang ada di Kubar.

Ribuan penari membawakan tarian dari etnis Aoheng, Tonyooi, Kenyah, Benuaq, Melayu, dan etnis Bahau. Tarian kolosal diawali para perempuan yang menarikan tarian dari etnis Aoheng 'Selirung Danum'. Tarian ini menggambarkan keceriaan dan sopan santun masyarakat Aoheng dalam menyambut tamu-tamu terhormat.

Kemudian, diiringi tetabuhan gendang dan bunyi kelentangan dan suarat gelang, tampil penari yang menarikan tarian 'Beliant Bawo' dari etnis Tonyooi. Ini merupakan tarian ritual pengobatan yang dilaksanakan turun-temurun dan dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara medis modern.

Baca: Tak Bisa Intervensi Kasus Hukum Saddil Ramdani, Menpora Imam Nahrawi Titipkan Pesan Ini

Tak lama kemudian, diiringi musik sampe, gadis-gadis Kenyah berparas cantik menampilkan tarian 'Lenggang Kangkung'. Tarian dengan gerak lincah ini memberikan harapan dan keyakinan untuk meraih hari esok lebih baik dari hari ini.

Berselang kemudian, tampil penari dari etnis Benuaq. Mereka menarikan tari 'Gantar Tanaa Purai Ngeriman' yang berarti tanah yang subur dan makmur, masyarakat aman dan sejahtera. Tarian paduan Melayu Pesisir dengan kesenian rakyat yang tumbuh dan berkembang di Kubar 'Tarian Zapin' dari etnis Melayu.

Suara gong dan gendang bersahut-sahutan menandakan tampilnya 'Tarian Hudoq Apah' dari etnis Bahau. Tarian ini bermakna mengusir hama pada tanaman padi yang dilaksanakan etnis Bahau.

Selain itu, ada pula tarian perang yang menggambarkan keperkasaan, keberanian, dan semangat masyarakat Dayak menyambut panglima perang dan sebagai rasa syukur kepada Tuhan.

Baca: Marak Kasus Pinjaman Dana Online, Ini Temuan Awal yang Diperoleh LBH Jakarta

Acara semakin meriah, saat pemecahan rekor MURI pria terbanyak menyandang mandau dan sulam tumpar perempuan terbanyak, juga karnaval, dan malam hiburan rakyat.

Parade seni dan budaya ini menunjukan potensi kebudayaan dari etnis-etnis yang ada di Kubar. Hal tersebut sejalan dengan tema HUT ke-19 Kubar, yakni 'Dengan Melestarikan Seni dan Budaya Wujud Cinta Indonesia di Kabupaten Kutai Barat'.

Ribuan warga baik anak- anak, remaja, pemuda, hingga dewasa tumpah ruah memadati alun- alun untuk menyaksikan penampilan tarian kolosal.

Di sela-sela parade seni dilakukan pemberian gelar kesultanan kepada Bupati Kubar FX Yapan SH menjadi Temenggung Singa Praja. Acara berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 13.00 Wita.

Hadir sejumlah tamu penting dari Kesultanan Kutai, perwakilan Polda Kaltim, Danrem, Bupati Kabupaten Murung Raya, Dirut Bankaltimtara, Wabup Mahulu Y Juan Jenau, Wabup Kubar H Edyanto Arkan, Sekda Yacob Tullur MM, Ketua DPRD Kubar Jeckson Jhon Tawi, Kejari, Kapolres, Ketua PN Kubar, dan anggota DPRD.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi bertindak selalu Inspektur Upacara HUT ke-19 Kabupaten Kubar. Dalam sambutannya Wagub mengharapkan Kubar semakin maju dan jaya serta masyarakatnya hidup makmur sejahtera.

Baca: Benarkah Yusril Ihza Mahendra Jadi Kuasa Hukum Jokowi-Maruf? Begini Jawaban Ali Ngabalin

Sementara itu, Bupati Kutai Barat FX Yapan mengatakan, melalui peringatan HUT Kubar ini, apa yang telah dicapai baik bidang infrastruktur pembangunan, ditampilkan dalam pameran pembangunan.

Harapan ke depan Kubar ini bisa mengikuti langkah-langkah kabupaten yang telah maju, baik di Kaltim sendiri maupun se-Indonesia. "Kami ingin belajar terus dan semangat terus, kerja terus demi hari esok lebih baik dari hari ini," ujarnya.

Dengan harapan menjadikan Kubar sebagai kabupaten dari hasil pemekaran Kubar pada 19 tahun lalu. Bisa mengikuti langkah-langkah Kabupaten yang telah maju baik di Kaltim maupun nasional. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved