Gempa Hari Ini

Mamasa Terus Diguncang Gempa Tektonik Sepekan Terakhir, Diduga 2 Hal Ini jadi Penyebabnya

Dalam sepekan terakhir, wilayah Mamasa, Sulawesi Barat diguncang gempa tektonik yang beruntun.

tribunnews.com
Gempa Mamasa, warga tidur di halaman rumah. 

Di Mamasa, perlintasan jalur Sesar Saddang ini berarah barat laut - tenggara.

Piala AFF 2018 - Beri Semangat, Imam Nahrawi Ingin Timnas Indonesia Lebih Baik saat Lawan Thailand

MAMA 2018 Segera Digelar di Korea Selatan, Nama Marion Jola Masuk Jajaran Penampil

Pada segmen inilah gempa beruntun terjadi.

Berdasarkan mekanismenya, Sesar Sadang pada segmen ini merupakan sesar mendatar mengiri (sinistral strike-slip).

"Hasil analisis mekanisme sumber beberapa gempa signifikan yang terjadi di Mamasa, menunjukkan adanya kesamaan mekanisme yaitu sesar mendatar (strike-slip) dengan pergerakan mengiri. Sehingga beralasan jika peningkatan aktivitas gempa di Mamasa saat ini berkaitan dengan aktivitas Sesar Saddang," jelas Daryono.

Kemungkinan yang melatarbelakangi gempa Mamasa

Ada beberapa sebab yang diduga melatarbelakangi aktivitas gempa beruntun ini.

A. Sesar aktif yang sudah lama tidak memicu gempa

Struktur Sesar Saddang dikenal sebagai sesar aktif, tetapi sudah lama tidak memicu gempa signifikan. Sehingga wajar jika sesar ini berada dalam fase akumulasi stress dan saatnya melepaskan energi yang dimanifestasikan sebagai aktivitas gempa yang beruntun kejadiannya.

B. Dipicu gempa Palu dan Donggala

Ada dugaan bahwa meningkatnya aktivitas kegempaan Mamasa dipicu oleh gempa kuat M 7,4 yang baru saja terjadi di Palu dan Donggala.

"Sangat mungkin bilamana transfer stress statis yang positif dan besar, mereaktivasi Sesar Saddang yang letaknya di sebelah selatan Sesar Palu Koro.

Hasil analisis Static Coulomb Stress Changes gempa Palu-Donggala dapat menjelaskan fenomena picuan gempa ini," katanya.

Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan.

Pertama, efek direktivitas gempa Palu dan Donggala ke arah selatan sesuai arah propagasi rekahan (rupture) Sesar Palu-Koro.

Kedua, pergeseran sesar sangat cepat (super shear) diyakini dapat menimbulkan efek pemicuan di zona sesar lain di luar Sesar Palu-Koro.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved