Mancanegara

Warga Kota Meksiko Bentrok dengan Polisi, Ini Penyebabnya

AFP mewartakan, sekitar 200 imigran dari El Salvador baru memulai perjalanan mereka untuk meraih "American dream".

Guillermo Arias/AFP
DEMONSTRAN - Seorang demonstran berusaha mengadang migran Amerika Tengah yang bergerak menuju Amerika Serikat dan lewat dan tinggal di Tijuana, berhadapan dengan polisi anti huru hara di dekat tempat penampungan sementara, pada 18 November 2018, di Tijuana, Baja California, Meksiko. 

> Berusaha Mengusir Karavan Migran

TRIBUNKALTIM.CO, TIJUANA - Ribuan migran sedang berupaya untuk menuju Amerika Serikat dan kini justru terjebak di kota perbatasan utara Meksiko.

Melansir Fox News, Minggu (18/11), sebelumnya mereka mendapat sambutan hangat sepanjang perjalanan melalu Amerika Tengah menuju Meksiko.

Baca: Meski Terpisah Pulau, Lukisan Dinding di Kalimantan dan Sulawesi Memiliki Banyak Persamaan

Karavan migran menerima sumbangan makanan dan doa dari penduduk setempat. Namun, tidak ketika mereka sampai ke Tijuana.

Mayoritas migran yang telah berjalan kaki selama lebih dari sebulan itu tidur di lapangan baseball di sebuah kompleks olahraga di Tijuana.

Di sana, terdapat pagar kawat berduri baru yang memisahkan Meksiko dari AS. Sementara itu, pengunjuk rasa meleparkan kaleng kepada petugas polisi yang menghalangi upaya mereka untuk masuk ke tempat penampungan migran tersebut.

Baca: Temuan Prasasti Berbahan Timah dan Bertulis Mantra di Sumbagsel Akhirnya Menguak Fakta Baru

"Keluarlah warga Honduras, kami tidak ingin kalian di sini," demikian teriakan kerumunan demonstran di Zona Norte, Tijuana.

Penyelenggara menyatakan, aksi unjuk rasa tersebut bukanlah bentuk anti-migran, tapi anti-invasi.
"Migrasi legal, ya, tapi invasi ilegal, tidak," ujar penyelenggara demonstrasi, Fidel Ernesto Gonzales Hernandez, seperti diwartakan The San Diego Union Tribune.

Lebih dari 1.000 demonstran berkumpul, dengan banyak yang memakai seragam tim sepak bola Meksiko, mengibarkan bendera Meksiko, dan menyanyikan lagu kebangsaan.

Mereka juga memprotes tindakan para migran yang merokok ganja, membuang sampah sembarangan, dan tidak menghargai kemurahan hati kota.

Baca: Pelanggan PDAM Menunggak Tagihan 2 Bulan Langsung Putus Aliran Air

"Mereka mengeluhkan tentang makanan," ucap Javier Alvarez, penduduk Tijuana.

Pada Jumat lalu, Institut Migrasi Nasional Meksiko melaporkan 2.679 migran telah tiba di Tijuana, dengan lebih dari 1.500 lainnya berencana menuju kota tersebut.

AFP mewartakan, sekitar 200 imigran dari El Salvador baru memulai perjalanan mereka untuk meraih "American dream".

Baca: IFI Kukar Kenalkan Kinesio Taping, Plester yang Sering Dipakai Atlit

Dengan menggunakan bus, mereka menuju Sonsonate untuk meninggalkan kekerasan geng dan kemiskinan. Dari sana, mereka ingin mencapai Guatemala, dan kemudian Amerika Serikat. Mereka tahu, itu akan sulit direalisasikan tanpa visa AS.

"Saya tidak punya banyak pilihan. Saya tidak ingin pergi, tapi apa yang harus saya lakukan di sini, sendirian dengan dua anak," ucap Cecilia Bonilla, yang membawa dua anaknya, Steven (5) dan Daniel (13). (*)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Usir Karavan Migran, Warga Kota di Meksiko Bentrok dengan Polisi https://internasional.kompas.com/read/2018/11/19/20103291/usir-karavan-migran-warga-kota-di-meksiko-bentrok-dengan-polisi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved