Erupsi Gunung Merapi

Sejak Jumat, Gunung Merapi Gugurkan Lava 4 Kali dengan Jarak Luncur 300 Meter

Salah satu gunung teraktif di Indonesia, Gunung Merapi tercatat kembali mengeluarkan guguran lava beberapa kali.

Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo
Gunung Merapi, gunung teraktif di dunia tersebut masih menunjukkan status waspada sejak Sabtu (24/11/2018). 

Sejak Jumat, Gunung Merapi Gugurkan Lava 4 Kali dengan Jarak Luncur 300 Meter

TRIBUNKALTIM.CO -- Salah satu gunung teraktif di Indonesia, Gunung Merapi tercatat kembali mengeluarkan guguran lava beberapa kali.

Berdasarkan pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), aktivitas tersebut teramati sejak Jumat, (23/11/2018) pukul 19.05 WIB.

Guguran lava terjadi sampai empat kali dengan jarak luncur hingga 300 meter.

Dilansir TribunJogja.com, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, mengatakan saat sesi jumpa pers, Senin (26/11/2018) Gunung Merapi telah memasuki fase magmatik sejak 11 Agustus 2018 lalu ditandai munculnya kubah lava yang semakin besar.

Gunung Merapi Kini Berstatus Waspada Level 2, BPPTKG Minta Radius 3 Kilometer dari Puncak Steril

Menurut keterangannya, kubah lava itu muncul tepat di tengahan kubah lava 2010 dan tumbuh secara simetris.

Volume kubah per 22 November mencapai 308.000 m3 dengan laju kecepatan rata-rata sekitar 3.000 m3 per hari terhitung dari awal munculnya.

Guguran lava pada 22 Agustus 2018 lalu dominan menuju ke arah barat laut dalam area kawah.

Namun, material kubah lava 2018 saat ini telah mencapai batas permukaan kubah lava pada erupsi 2010 yang hampir semuanya mengarah ke arah bukan kawah.

Hal tersebut memungkinkan guguran material kubah dapat meluncur seperti yang terjadi pada guguran 23 November lalu.

Merapi Memasuki Fase Kubah, sehingga Mengeluarkan Guguran Lava Pijar Cantik dan Tidak Menakutkan

Jika kubah lava terus mengalami pertumbuhan, maka intensitas guguran lava akan terus meningkat

Kendati demikian, Kasbani mengatakan intesitas tersebut masih dinilai rendah hingga belum membahayakan penduduk.

"Untuk saat ini intensitas guguran juga masih rendah dengan potensi material juga masih kecil sehingga belum membahayakan penduduk," jelas Kasbani.

Sejak 21 Mei lalu, Gunung Merapi berstatus level dua atau waspada dengan jarak bahaya tiga kilometer.

Namun, hingga saat ini Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)  juga belum menemukan indikasi bahwa status akan dinaikkan.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved