Sederat Fakta Reuni 212, dari Kedatangan Prabowo hingga Surat Hoaks Siaga 1 Sebelum Hari H
Acara reuni akbar itu diselenggarakan diawali dengan lantunan lagu kebangsaan "Indonesia Raya", lagu nasional, dan pembacaan ayat suci Al Quran.
5. Gubernur Jatim dan MUI Jabar sempat minta warga tak ikut hadiri reuni 212
Sebelum pelaksanaan reuni akbar 212 di Monas, beberapa pihak ada pula yang mengimbau agar warga tidak turut serta menghadiri acara tersebut.
Beberapa diantaranya adalah Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat.
Dikutip Kompas.com, Soekarwo menjelaskan bahwa aspirasi dan pesan bisa disampaikan warga melalui media sosial tanpa harus menghadiri kegiatan tersebut secara langsung.
"Yang penting kan pesannya sampai, tidak usah berangkat ke Jakarta, itu tidak mengurangi nilai demokrasi," kata Soekarwo seusai melantik Pemprov Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Jumat (30/11/2018).
Soekarwo membantah jika imbauan yang dijelaskannya mengandung unsur politik.
Ia hanya mengaku bahwa khawatir dengan warganya yang akan berangkat ke Jakarta
"Nanti transportasinya bagaimana, makannya bagaimana, menginapnya bagaimana, kan repot," ucapnya.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ketua MUI Jawa Barat, Rachmat Syafei.
Rachmat Syafei mengungkapkan jika kegiatan tersebut sudah melenceng dari tujuan utamanya.
"Dari hasil pengamatan kami, kegiatan reuni 212 itu sudah tidak murni lagi sebagai kegiatan keagamaan. Kegiatannya sudah melenceng ke arah politik," kata Rachmat Syafei, Rabu (28/11/2018).
6. Diisi Dzikir dan Salat Berjamaah
Tabligh Akbar Reuni 212 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat tersebut berisi salat berjamaah dan dzikir.
Berdasarkan siaran dari panitia Tabligh Akbar Reuni 212, yakni Persaudaraan Alumni 212; Tabligh Akbar Reuni 212 dimulai dengan Salat Tahajud bersama pada pukul 03.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Kemudian dilanjutkan dengan Salat Subuh Berjamaah dengan Imam KH Nashier Zein.
