Reuni 212

Anies Beri Statement Soal Jumlah Peserta, Berapa Sebenarnya Jumlah Total Massa Reuni 212 ?

Dituturkan Anies seperti dilansir dari Kompas.com, jumlah peserta kegiatan Reuni 212 lebih banyak dibandingkan massa pada malam tahun baru 2018.

KOMPAS.com/NURSITA SARI
Massa Reuni 212 menggelar shalat zuhur berjemaah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, setelah acara tersebut berakhir, Minggu (2/12/2018) siang. 

Anies Beri Statement Soal Jumlah Peserta, Berapa Sebenarnya Jumlah Total Massa Reuni 212

TRIBUNKALTIM.CO - Perkiraan akan jumlah peserta Reuni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas) ikut disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Dituturkan Anies seperti dilansir dari Kompas.com, jumlah peserta kegiatan Reuni 212 lebih banyak dibandingkan massa pada malam tahun baru 2018.

Meski demikian, Anies menyebut volume sampah yang dibersihkan setelah Reuni 212 lebih sedikit dibandingkan sampah pasca-malam pergantian tahun.

Tak Diundang Panitia Reuni 212, Apa Kegiatan Jokowi di Akhir Pekan?

Ditanya Netizen, Mahfud MD: Menghadiri Reuni 212 Bukan Ukuran Keimanan Seseorang

"Jumlah massanya (Reuni 212) mungkin lebih banyak dari tahun baru, tapi sampahnya lebih sedikit," ujar Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018) sore.

Sementara untuk sampah,  Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menyampaikan, sampah yang dikumpulkan setelah Reuni 212 pada hari ini sebanyak 217 ton.

Sementara itu, sampah yang dikumpulkan pasca-malam tahun baru 2018 mencapai 400-an ton.

"Tahun baru di kisaran 400-an ton (sampah). Hari ini 217 ton," kata Isnawa saat ditemui terpisah.

Isnawa menjelaskan, sampah dalam Reuni 212 lebih sedikit karena massa hanya terkonsentrasi di kawasan Monas dan sekitarnya, seperti Jalan Juanda, Jalan Kebon Sirih, dan Masjid Istiqlal.

Sementara massa pada malam tahun baru menyebar di banyak titik.

"Kalau tahun baru titiknya banyak, ada di Thamrin, Sudirman, kemudian di Taman Mini walaupun dia ada pengelolanya sendiri, kemudian Monas, Kota Tua," ucap Isnawa.

Kemudian, Isnawa menyebut massa pada malam tahun baru lebih lama berada di lokasi acara dibandingkan dengan massa Reuni 212.

Jumlah pedagang kaki lima (PKL) pada malam tahun baru juga lebih banyak dibandingkan pada kegiatan Reuni 212. Selain itu, Isnawa menilai massa Reuni 212 juga dinilai lebih tertib membuang sampah.

"Kalau (massa) aksi damai ini kan lebih tertib, tingkat kesadarannya tinggi. Mereka masukin (sampah ke dalam) karung. Kalau malam tahun baru, enggak, sampahnya banyak di mana-mana," tuturnya.

Panitia Reuni 212 Sebut Peserta Capai 8 - 10 Juta Orang

Lantas, berapa estimasi perkiraan massa yang menghadiri acara tersebut?

Hal ini kemudian dijawab oleh Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Ustadz Bernard Abdul Jabbar.

Persoalan jumlah massa,  pihaknya memperkirakan ada sekitar 8-10 juta orang yang berpartisipasi.

"Kalau dulu sekitaran tujuh juta, tapi sekarang menurut informasi dari media yang menggunakan drone, itu hampir sekitar 8-10 juta yang hadir," ujar Bernard di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (2/12), dikutip dari Wartakota.com. 

Massa aksi Reuni 212 tampak mulai berjalan kaki menuju Monumen Nasional karena akses jalan telah ditutup pada Minggu (2/12/2018) sekira pukul 06.00 WIB.
Massa aksi Reuni 212 tampak mulai berjalan kaki menuju Monumen Nasional karena akses jalan telah ditutup pada Minggu (2/12/2018) sekira pukul 06.00 WIB. (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Ia pun menduga hal itu lah yang jadi penyebab lamanya waktu yang diperlukan untuk menuju Monas, walaupun dengan cara berjalan kaki.

"Ya secara signifikan, kendalanya mungkin karena banyaknya jumlah peserta sehingga menyebabkan desak-desakan, mereka yang datang tidak kebagian pintu masuk, sehingga mereka berada di jauh. Karena yang hadir ini bahkan melebihi daripada Aksi 212 yang dua tahun lalu," ungkapnya.

Jumlah estimasi massa juga dibenarkan oleh Wakil ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid. Sama seperti Bernard, total massa diprediksi ada sekira 8-10 juta orang.

"Tadi panitia menyebut 8 jutaan. Tapi kalau saya melihat dari tayangan di video, tadi memang cakupannya jauh lebih luas dan jauh lebih beragam. Itu artinya adalah sekali lagi umat Islam bisa menjaga komitmen mereka dalam konteks persatuan, kedamaian, ketertiban, kebersihan," kata Hidayat. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved