Natalius Pigai Menentang Langkah Jokowi dan Luhut Pandjaitan, Lenis Kogoya Bereaksi Keras
Dalam acara tersebut, Natalius Pigai menuturkan pada pemerintahan SBY membangun lebih banyak ruas jalan dibanding Jokowi.
Lenis bercerita, dirinya juga sempat sekolah hingga mendapat gelar master, lalu membangun daerah terlebih dahulu.
"Jadi Natalius Pigai fitnah selama ini saya amati terus. Tetapi terakhir ini, sudah, stop bicara. Kalau tidak mau dengar lagi, saya cari dia. Saya kepala suku dan dia harus menghadap ke saya," kata Lenis.
Lenis menegaskan, selama ini Presiden Jokowi sudah berbuat lebih baik untuk Papua.
Presiden sudah lebih sering datang ke Papua bahkan sampai ke daerah pelosok-pelosok yang rawan.
Tidak hanya itu, menurut Lenis, banyak anak Papua yang disekolahkan hingga 1.030 anak setahun dari SMP hingga SMA.
Banyak pula anak Papua yang ditempatkan di kementerian.
Selain itu, di jajaran TNI dan Polri, banyak orang Papua yang sudah naik pangkat.
Dia meminta Pigai melihat itu.
Lenis berharap bisa bertemu langsung dengan Pigai untuk melihat seperti apa pembangunan di Papua saat ini.
"Saya bicara, tidak boleh lagi mengganggu Jokowi. Jokowi tahun depan dua periode titik. Tidak ada lain-lain," kata Lenis.
Staf Khusus Presiden kelompok kerja Papua Lenis Kogoya. |KOMPAS.com/Ihsanuddin
Natalius Pigai selama ini memang kerap mengkritik Presiden Jokowi, bahkan sejak ia masih menjabat sebagai Komisioner Komnas HAM.
Misalnya pada Oktober 2016 lalu, Natalius Pigai sempat mengkritik kedatangan Jokowi ke Papua.
Menurut Pigai, kedatangan Jokowi sebanyak empat kali di Tanah Papua baru selama dua tahun masa kepemimpinannya merupakan hal yang sia-sia.
Sebab, kunjungan tersebut tidak membawa dampak apa pun bagi warga Papua.
Saat itu, Natalius Pigai juga menyoroti berbagai pelanggaran HAM yang masih terus terjadi di tanah Papua selama kepemimpinan Jokowi.