Pemilu 2019

Tegaskan Tak Terlibat Perusakan Atribut Demokrat, TKN Jokowi: Dalam Kepentingan Apa Kita Begitu?

Ia juga meyakini jika hal yang terjadi itu bukanlah disebabkan oleh PDI Perjuangan (PDIP).

Capture Youtube Talkshow tvOne
Anggota Tim Pemenangan Nasional Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Effendi Simbolon memberikan tanggapan soal perusakan atribut Partai Demokrat di Riau. 

Bukan Bagian Skuat Persija Jakarta, Stefano Lilipaly Justru Muncul di Tengah Pawai Gelar Juara

 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan keterangan sambil menahan tangis di depan awak media saat atribut-atribut partainya dirusak.

Dikutip TribunWow.com dari Twitter @Demokrat_TV, SBY sempat terhenyak dan tak kuat melanjutkan penjelasan karena atribut partainya rusak saat dirinya bersama rombongan berada di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).

Atribut-atribut yang dirusak itu juga terlihat robek sebagian di antara bendera Partai Golkar, PDIP, dan PSI yang masih berkibar.

Hal ini terlihat dari unggahan video saat SBY memberikan keterangan pers di depan atribut Demokrat yang tampak robek sebagian.

Hanya terlihat sebagian foto SBY dan istrinya Ani Yudhoyono.

Dalam keterangannya, SBY mengatakan bahwa saat menjadi presiden selama 10 tahun, ia mengenal karakter orang di Riau yang ia anggap sudah berubah di masa pemerintahannya dulu.

"Saya sempat bertanya tadi apakah saudara-saudara kami masyarakat Riau sudah berubah? Karena selama 10 tahun saya memimpin, saya mengenal karakter, akhlak, dan perilaku saudara kami yang ada di Riau ini yang saling menghormati saling menghargai apapun perbedaan politiknya," ujarnya.

"Saya juga bersyukur demokrasi yang ada di Indonesia termasuk pemilu, kompetisi sebenarnya sudah jauh maju tapi kenyataan pahit hari ini saya tadi sempat tafakur ya mengadu pada Allah apa yang terjadi."

Setelah melontarkan kalimat tersebut, SBY tampak menahan tangis sambil berdiam tak melanjutkkan perkataannya.

Ia berdiam cukup lama sebelum akhirnya lanjut mengatakan bahwa dirinya bukan calon presiden (capres), Demokrat hanya partai pendukung capres saja.

"Saya ini bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi."

"Saya sebagai pemimpin Demokrat berjuang dengan cara yang baik yang amanah sesuai yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang tapi kenyataan ini yang kami dapatkan," tambahnya.

Setelah atributnya rusak, SBY pun memerintahkan pada seluruh jajaran petinggi Demokrat di Riau untuk menurunkan seluruh atribut Partai.

Dan tidak memasangnya selama belum ada keterangan dan perintah lebih lanjut dari SBY.

Atribut tesebut termasuk baliho selamat datang yang digunakan untuk menyambut tim Demokrat di Pekanbaru, Riau.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved