Natal
Selamat Natal dalam Bahasa Inggris adalah Merry Christmas, Bukan Happy Christmas, Ini Sejarahnya
Khusus ketika kita memberikan ucapan selamat Natal dalam Bahasa Inggris maka yang disebutkan ada Merry Christmas. Bukan Happy Christmas.
Selamat Natal dalam Bahasa Inggris adalah Merry Christmas, Bukan Happy Christmas, Ini Sejarahnya
TRIBUNKALTIM.CO - Khusus ketika kita memberikan ucapan selamat Natal dalam Bahasa Inggris maka yang disebutkan ada Merry Christmas. Bukan Happy Christmas.
Sementara ketika kita memberikan ucapan Selamat Ulang Tahun maka kita akan mengucapkan Happy Birthday. Dan ketika meyampaikan Selamat Paskah maka yang digunakan adalah Happy Easter.
Hanya pada Selamat Natal, kemudian menjadi Merry Christmas.
Berikut ini penjelasan mengapa Merry Christmas dan bukan Happy Christmas.
Legenda Cemara Dijadikan Pohon Natal, Mulai dari Tradisi Romawi Kuno hingga Kerajaan Inggris Abad 19
Ini 6 Lagu Natal 2018 yang Wajib Masuk Playlist, dari My Old Santa Claus hingga White Christmas
Lagu Natal Silent Night, Ini Sejarah Lagu Natal Paling Populer yang Ditetapkan Jadi Warisan Budaya
Seperti dilansir dari whychristmas.com, sebutan 'Merry Christmas' dan bukannya 'Happy Christmas' merujuk pada sebutan yang sudah terjadi beberapa ratus tahun lalu.
Pada tahun 1534 John Fisher (seorang uskup Katolik Inggris pada tahun 1500-an) menulis sebuah surat Natal kepada Thomas Cromwell:
"And this our Lord God send you a mery Christmas, and a comfortable, to your heart’s desire (Dan ini Tuhan kita mengirimkan Natal yang indah, dan nyaman, sesuai keinginan hatimu)."
Ada juga lagu (carol) "God Rest You Merry, Gentlemen" yang berasal dari abad ke-16 di Inggris. Itu berasal dari wilayah Barat Inggris dan pertama kali diterbitkan dalam bentuk yang kita kenal hari ini pada tahun 1760.
Dalam bahasa Inggris saat itu, frasa 'Rest You Merry' tidak hanya berarti bahagia; 'Rest' berarti "menjaga, menyebabkan terus berlanjut" dan "merry" bisa berarti "menyenangkan, melimpah, makmur".
Jadi Anda bisa menulis baris pertama sebagai "[May] God keep you and continue to make you successful and prosperous, Gentlemen -- [Semoga] Tuhan menjaga Anda dan terus membuat Anda sukses dan makmur, Tuan-tuan", tetapi itu akan sulit untuk dinyanyikan!
Istilah 'Merry Christmas ' mungkin telah dibuat sangat populer pada tahun 1843 dari dua sumber yang berbeda.
Kartu Natal pertama, yang dikirim pada tahun 1843 oleh Sir Henry Cole, memuat kata-kata ini: "Merry Christmas and Happy New Year to You (Selamat Natal dan Bahagia Tahun Baru bagi Anda)".
'A Christmas Carol' (lagu Natal) oleh Charles Dickens juga diterbitkan pada tahun 1843 dan frasa 'Merry Christmas' muncul 21 kali dalam bukunya!
Charles Dickens juga mengutip "God Rest You Merry, Gentlemen" dalam A Christmas Carol, tetapi mengubahnya menjadi: "God bless you, merry gentleman! May nothing you dismay!
Gratis Selama Natal dan Baru, 5 Ruas Tol di Trans Jawa Ini Baru Mulai Bertarif Tahun 2019
Kompetisi Menyanyi Lagu Natal, Dua Anak Berkebutuhan Khusus Dapat Penghargaan Special Talent
Ini 5 Cara Membungkus Kado Natal, Pemberian Sederhana Bisa Jadi Terlihat Mewah dan Spesial
(Tuhan memberkati Anda, pria yang berbahagia! Semoga tidak ada yang Anda cemaskan!"), memindahkan koma ke sebelum 'merry' (bergembira)!
Lagu "We Wish You a Merry Christmas [dan Happy New Year]" adalah salah satu lagu lama dari 'Wilayah Barat Inggris (South West England), tetapi baru pertama kali diterbitkan pada tahun 1935 dan ini mungkin menegaskan penggunaan 'Merry Christmas' lebih dari 'Happy Christmas'.
Orang-orang di Mental Floss baru-baru ini merenungkan pertanyaan yang sama dan menemukan bahwa jawabannya kembali ke konotasi dari dua kata tersebut.
"Happy" adalah kondisi emosional, sedangkan "merry" adalah perilaku.
Selanjutnya, happy, yang berasal dari kata "hap," yang berarti keberuntungan atau peluang menyiratkan nasib baik.
Sementara itu, "merry" menyiratkan suatu pertunjukan kebahagiaan yang lebih aktif — yang mungkin Anda anggap sebagai 'merry making' (bikin bahagia).
Sumber lain menyebutkan, Ratu Elizabeth II, untuk alasan apa pun, tidak menggunakan kalimat Dickens. Sebagai gantinya, dia menggunakan frasa 'Happy Christmas'.
Setelah dia menggunakannya, istilah ini menjadi populer dan masih merupakan bentuk paling umum di Inggris dan Irlandia.
Hal ini diyakini karena "happy" mengambil konotasi kelas yang lebih tinggi daripada "merry," yang dikaitkan dengan kelas bawah.
Keluarga kerajaan mengadopsi "Happy Christmas" sebagai sapaan pilihan mereka dan yang lainnya mencatat.
Sementara itu, "Merry Christmas" mengambil makna sentimental di AS - bahkan mendengar "merry" sendiri sekarang membuat kita berpikir tentang 25 Desember.
Lihat penjelasan lengkap Mental Floss dalam video di bawah ini:
(pos-kupang.com/agustinus sape/berbagai sumber)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Mengapa Merry Christmas dan Bukan Happy Christmas Sebagai Ucapan Selamat Natal? Simak Kisahnya!, http://kupang.tribunnews.com/2018/12/20/mengapa-merry-christmas-dan-bukan-happy-christmas-sebagai-ucapan-selamat-natal-simak-kisahnya?page=all.
Penulis: Agustinus Sape
Editor: Agustinus Sape
Follow Instagram tribun Kaltim
Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim, klik di sini