Wawancara Khusus

Perusakaan Atribut Partai Demokrat, Hinca Sebut Ada Upaya Memutus Mata Rantai Pelaku

KASUS perusakan atribut Partai Demokrat di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12) lalu, memicu konflik baru antara Demokrat dan PDI Perjuangan

Editor: Sumarsono
Super Ball/Feri Setiawan
Hinca Panjaitan 

KASUS perusakan atribut Partai Demokrat di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12) lalu, memicu konflik baru antara partai berlambang bintang mercy itu dengan PDI Perjuangan. Apa sebenarnya temuan Partai Demokrat mengenai kasus itu, berikut petikan wawancara Tribun Network dengan Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, Selasa (18/12) lalu.

TERKAIT perusakan baliho di Pekanbaru, apa hasil investigasi Partai Demokrat?
Perusakan yang uncivilized (tidak beradab) dan masif terhadap atribut Partai Demokrat benar-benar terjadi, bukan hoax bukan fitnah.

Perusakan tersebut juga diduga dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Diduga kuat ada mastermind (otak) dan inisiatornya. Diduga juga ada permintaan dan instruksi dari institusi tertentu.

Kemudian dicari kambing hitam dan mengorbankan orang kecil. Ada usaha menutupi dan memutus mata rantai antara pelaku di lapangan dengan mastermind dan inisiator.

Baca: Jelang Natal Harga Ayam Sempat Bergerak Naik, Gubernur Isran Minta Warga tak Panik

Apakah benar Partai Demokrat punya bukti keterlibatan pihak lain terkait kasus tersebut? Kalau ada, bukti itu berupa apa?
Kami pastikan bukti benar-benar terjadi. Kalau Anda nggak percaya, datang ke DPP, saya tunjukkan bukti-buktinya. Rekaman videonya, semuanya, dan saksi-saksinya. Informasi yang kami yakini kebenarannya berupa percakapan pejabat "A" dengan pejabat "B".

Selain itu ada informasi dari pejabat "C" yang menerima permintaan dari institusi "X". Begitu pula keterangan yang disampaikan pelaku yang tertangkap tangan, berinisial HS.

HS kami tanyai selama sekira satu jam lebih. Ia memberikan informasi kepada kami. Tidak ada persekusi, orang itu tertangkap tangan dan kami tanyai. Persekusi berbeda dengan menangkap kejahatan.

Selain itu ada juga informasi yang disampaikan Ketua DPD Riau Partai Demokrat dan Ketua DPC Pekanbaru.

Bagaimana reaksi Pak SBY ketika tahu ada perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru?
Pukul 07.00 WIB, 15 Desember 2018 setelah pelaku, bukti, dan saksi dilaporkan ke Polrestabes Pekanbaru, Pak SBY telEpon saya. Meminta informasi bagaimana keadaannya. Saya laporkan sudah selesai melapor. Kami pergi ke TKP (tempat kejadian perkara).

Jadi dari Polrestabes Pekanbaru bersama teman-teman dan 12 Ketua DPC dan Ketua DPD, kami pergi ke TKP. Pak SBY juga datang ke TKP.

Apakah Anda sempat melakukan dialog dengan tersangka HS?
Perusakan terjadi pada malam dan dini hari 15 Desember 2018 mulai pukul 00.00 sampai kira-kira pukul 03.00 -jam 04.00. Sekjen Partai Demokrat, saya sendiri, dan pimpinan Partai Demokrat Riau, terutama Kota Pekanbaru langsung menuju zona perusakan.

Pukul 01.00 saya ke situ belum terjadi perusakan. Kemudian saya pergi ke Tenayan dan kira-kira pukul 02.00 lebih saya ditelepon terjadi perusakan itu.

Baca: Wacana PT LIB, Liga 1 2019 tanpa Pemain Asing, Persib Bandung Bakal Kehilangan Taji

Kemudian kami balik lagi ke tempat itu untuk merekam dan menyaksikan apa yang dirusak. Satgas Rajawali dipimpin Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pekanbaru, menangkap seorang pelaku.

Kami menyebutnya tertangkap tangan. Apa yang kita saksikan dalam rekaman yang diunggah ke medsos, itu lah kesaksian orang itu.

Menurut keterangan pelaku, perusakan itu melibatkan sekira 35 orang, terbagi dalam beberapa grup, mengendarai sepeda motor dan lainnya. Karena orang itu tertangkap tangan, kami tanyai siapa namanya, di mana tinggalnya, dengan siapa, dan apa motifnya.

Pagi hari setelah kami tanyai secara lengkap, akhirnya kami serahkan ke Polresta Pekanbaru. Kami melaporkan pukul 06.00. Saya sendiri yang memimpin.

Setelah HS mengaku disuruh orang PDIP, apakah pernah melakukan klarifikasi kepada pihak PDI Perjuangan mengenai kasus perusakan atribut Partai Demokrat?
Nggak ada koordinasi (klarifikasi). Kami itu jujur.

Mengapa kunjungan Pak SBY ke Riau bersamaan dengan kunjungan Presiden Jokowi?
Kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Pak SBY sudah lama direncanakan dan dipersiapkan. Sekadar catatan, Partai ke Demokrat turun ke seluruh Pulau Jawa sebulan lalu, sekarang masuk ke Sumatera.

Tentu kami siapkan secara matang jauh-jauh hari. Semula akan dilaksanakan pada 2 sampai 4 November 2018. Kemudian diubah menjadi 14 sampai 17 Desember 2018.

Baca: Sejarah Hari Ibu 22 Desember di Indonesia, Terlahir dari Kongres Wanita Indonesia

Sebenarnya, bagaimana hubungan Demokrat-PDIP kok kayaknya tegang terus?
Bagus. Hasto (Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto) sahabat aku. Jadi makanya teman-teman di sana nggak usah langsung terus baperan begitu. Bilang sama Hasto, salam dari Bang Hinca.

Apakah benar hubungan SBY-Megawati sudah tidak bisa dipulihkan kembali?
Baik. Nggak ada masalah. Tenang saja. (gitairawan)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved