Hari Ini 14 Tahun Lalu 26 Desember 2004, Gempa dan Tsunami Dahsyat Terjang Wilayah Aceh
Hari ini 14 tahun yang lalu, tepatnya pada 26 Desember 2004, gelombang tsunami menerjang wilayah Aceh.
Tsunami ini kemudian bergerak menyebar ke arah pantai-pantai.
Jarak pantai Sumatera terdekat dengan episenter gempa bumi utama diperkirakan 125 km.
Kecepatan rambat gelombang tsunami dapat mencapai 800 km per jam di samudra dalam dan bebas.
Mendekati pantai yang dangkal dan dengan kecepatannya yang besar, gelombang tsunami menjadi tinggi dan kemudian terempas ke arah daratan.
Warga Sumatera Selatan Kembali Dengar Suara Dentuman Misterius Hari Ini, Kaca Sampai Bergetar
Gempa yang terjadi di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman, merupakan akibat dari interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Gempa-gempa besar yang mempunyai magnitudo 9,0 berpusat di dasar laut pada kedalaman 10 kilometer-tergolong gempa dangkal-itu telah menimbulkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pantai di Asia Tenggara dan Asia Selatan, yang berada di sekeliling tiga pusat gempa tersebut.
Pergeseran batuan secara tiba-tiba yang menimbulkan gempa itu disertai pelentingan batuan, yang terjadi di bawah pulau dan dasar laut.
Dasar samudra yang naik di atas palung Sunda ini mengubah dan menaikkan permukaan air laut di atasnya sehingga permukaan datar air laut ke arah pantai barat Sumatera ikut terpengaruh berupa penurunan muka air laut.
Proses ini juga akan menggoyang air laut hingga menimbulkan gelombang laut yang disebut tsunami.
Ukuran gelombang ini bisa hanya beberapa puluh sentimeter hingga puluhan meter.
Tak hanya di wilayah Indonesia saja, setidaknya ada beberapa negara yang terkena dampak tsunami yang terjadi pada 14 tahun silam.
Dilansir Harian Kompas yang terbit pada 8 Januari 2005, pantai-pantai yang berada Sri Lanka, India, Thailand, Malaysia, Somalia, Bangladesh, Maladewa, dan Kepulauan Cocos.
Ribuan jiwa manusia menjadi korban, banyak bangunan hancur dan rusak berat akibat keganasan tsunami itu.
Selamat Hari Raya Galungan, Ini Unggahan Yuni Shara yang Anggun Berkebaya Kuning
Sikap Evakuasi dan tanggap bencana