Breaking News

Hasil Riset Ahli Ungkap Potensi Gempa Besar di Pulau Jawa, Termasuk di Daerah Wisata Terkenal Ini

Kajian ilmiah yang diterbitkan di jurnal ilmiah internasional baru-baru ini menunjukkan aktifnya jalur patahan yang ada di Pulau Jawa.

Editor: Doan Pardede
pasindo.com
Betapa indah pemandangan malam hari di Gunung Manglayang, Bandung. 

​“Dibutuhkan kajian lebih mendalam, terutama dengan memasang GPS lebih rapat, dan kombinasi kajian seismik dan observasi geologi. Melihat risikonya, ini seharusnya jadi prioritas ke depan,” katanya. ​

Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Kuasa Hukum Vanessa Angel Pilih Mundur, Ada Kaitannya dengan Polisi

BREAKING NEWS - Pekerja di Samarinda Tewas Tersetrum Saat Pasang Lampu, Nyaris Terjadi Kebakaran

​Kajian Arthur Wichman (1918) juga menyebut, gempa amat kuat dirasakan di Jakarta pada 5 Januari 1699, pukul 01.30.

Selain merobohkan banyak bangunan, gempa itu menyebabkan longsor besar di Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak, Jawa Barat.

​Menurut Endra, jarangnya kejadian gempa di Pulau Jawa termasuk di Jakarta, dibandingkan Sumetara, bisa dibaca sebagai terjadinya pengumpulan energi.

Semakin lama tidak gempa, potensi gempa ke depan bisa semakin besar.

Sesar Lembang

​Mudrik R. Daryono, peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, risetnya membuktkan keaktifan sesar Lembang di utara Kota Bandung.

Sesar Lembang
Sesar Lembang (Tribunnews.com)

 Kajian ini menunjukkan, kecepatan pergerakan sesar Lembang mencapai 1,95 – 3,45 milimeter per tahun.

​Dengan panjang patahan hingga 29 km, potensi gempa yang bisa dihasilkannya sebesar M 6,5 – 7 dengan waktu perulangan sekitar 170 – 670 tahun.

Mudrik juga melakukan uji paritan untuk mengetahui paleoseismik dan menemukan bukti minimal adanya tiga gempa besar di jalur patahan ini, yaitu abad ke-15, 2300 sebelum Masehi, dan 19.620 – 19.140 tahun yang lalu.

​“Tiga gempa besar di masa lalu ini hanya yang ketemu dari uji paritan secara manual. Perlu uji paritan lebih besar menggunakan mesin ekskavator dan pembelian lahan yang tentunya lebih mahal untuk mengetahui perulangan gempa lebih banyak lagi,” kata Mudrik.

Selain kepadatan penduduk di sekitar zona patahan, dampak guncangannya ke Bandung juga bisa memicu bencana ikutan.

​“Dengan publikasi ini saya mengharapkan penelitian ikutannya tentang kemungkinan likuifaksi dan amplifikasi gempa serta dampak lainnya di kawasan Bandung dan sekitarnya,” ungkapnya. (Harian Kompas/Ahmad Arif)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Riset Ahli Ungkap Potensi Gempa Besar di Pulau Jawa, Termasuk Jakarta dan Bandung

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved