Terpopuler
6 Komentar Pendukung Kedua Calon Usai Debat Pilpres Perdana, dari Ruhut Sitompul Sampai Amien Rais
Debat pertama capres Pilpres 2019 antara Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi telah berlangsung semalam Kamis (17/1/2019).
Namun, yang diminta tidak kunjung keluar dari mulut kedua pasang capres dan cawapres.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir justru berpendapat, Jokowi-Ma'ruf memberikan penghargaan bagi Prabowo-Sandiaga.
"Saya kira pujian Pak Jokowi terhadap Pak Prabowo bukan pada verbalisme."
"Tetapi ketika belum saatnya harus datang merangkul, beliau datang menyalami dan merangkul," ujar Erick, seusai acara debat seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca: Kelakuan Prabowo dan Megawati di Belakang Panggung Sebelum Debat Capres
"Itu merupakan bentuk pujian simbolik yang harus disampaikan, memberikan penghormatan kepada teman kompetitor dan senior beliau," lanjut dia.
Erick menambahkan, Jokowi memiliki style tersendiri dalam menyampaikan sebuah gagasan.
Gaya tersebut diakui memang sedikit berbeda dari elite kebanyakan, yakni kecenderungan Jokowi untuk tak mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata, melainkan dengan perbuatan nyata.
"Jadi saya kira, ini adalah contoh teladan serta inspirasi untuk kita, tidak semua harus kita bicarakan. Tetapi yang terpenting adalah perbuatan dan kerja nyata," ujar Erick.
4. BPN sesalkan hal ini
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani sesalkan sikap capres petahana Joko Widodo yang menyerang partai, dibanding adu gagasan dan ide dalam sesi debat pertanyaan tertutup.
Muzani merujuk pada pertanyaan Jokowi seputar penanganan kasus korupsi kepada Prabowo Subianto.
Saat itu sang petahana menyebut Gerindra menjadi partai yang paling banyak mantan koruptornya.
Jokowi heran mengapa Prabowo sebagai Ketua Umum partai menyetujui para mantan koruptor maju nyaleg.
"Kenapa kemudian perdebatannya menjadi menyerang partai? Ini kan perdebatan tentang kenegaraan, ide tentang negara, tapi kemudian 01, dua kali menanyakan partai, katanya tidak menyerang personal?" kata Muzani di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) malam.

Muzani menilai sikap yang diambil Jokowi kurang pantas lantaran dirinya sebagai petahana dan masih berstatus Kepala Negara.