Mata Najwa Bongkar 3 Kejanggalan Sebelum Edy Rahmayadi Mundur dari Ketua Umum PSSI
Keputusan Edy Rahmayadi untuk mundur dari ketua umum PSSIdisertai dengan sejumlah kejanggalan yang terbongkar dalam program acara Mata Najwa
2. Imbauan untuk menandatangani surat pemberhentian Edy
Kejanggalan lainnya adalah ada imbauan kepada voters untuk menandatangani surat pemberhentian Edy, seperti yang dialami Manajer Persijap Jepara, Esti Puji Lestari.
Esti diminta untuk menandatangani surat tersebut namun ia enggan melakukannya.
"Ya, saya lihat surat itu dari rekan saya. Saya diminta tanda tangan tapi saya tidak tanda tangan disitu," ungkap Est dalam pengakuannya di Mata Najwa.
3. Voters diduga menerima sejumlah uang
Selain itu, para voters juga diyakini mendapatkan uang sebesar seribu dolar Singapura untuk menggulingkan Edy dari jabatan tertinggi federasi.
Hal itu terungkap dalam sebuah rekaman suara yang diputar dalam acara Mata Najwa.
Salah satu voter mengaku adanya kucuran dana yang dibagikan dalam pertemuan sebelum kongres, yakni di Hotel Kuningan, Jakarta.
Voter tersebut mengatakan bahwa pertemuan itu membahas soal tiga skenario menjatuhkan Edy Rahmayadi.
Selain itu, nama Manajer Madura United, Haruna Soemitro juga disebut hadir dalam pertemuan tersebut.
Edy memutuskan untuk mundur dari jabatan ketua umum PSSI karena merasas gagal memimpin federasi.
Berita ini telah tayang di BolaStylo dengan judul 3 Hal Janggal yang Mengiringi Mundurnya Edy Rahmayadi dari Jabatan Ketua Umum PSSI