Takut Ancaman Kapolda Sumsel dan Dihantui, Otak Pembunuhan Sadis Akhirnya Serahkan Diri
Asri, otak pelaku IA (20) pacarnya sendiri akhirnya menyerahkan diri setelah ditetapkan sebagai buronan.
Takut Ancaman Kapolda Sumsel dan Dihantui, Otak Pembunuhan Sadis Akhirnya Serahkan Diri
TRIBUNKALTIM.CO - Asri, otak pelaku pembunuhan Inah Antimurti/Ina Antimurti (IA), 20, yang tak lain adalah pacarnya sendiri akhirnya menyerahkan diri setelah ditetapkan sebagai buronan sejak lima hari terakhir, Jumat (25/1/2019) malam.
IA sebelumnya dibunuh Asri bersama empat pelaku lain, dengan dipukul menggunakan kayu balok di bagian kepala hingga menyebabkan ibu anak satu tersebut tewas.
"Saya takut, jadi kabur. Setelah pulang ke rumah disuruh keluarga untuk menyerahkan diri," kata Asri, di Polda Sumsel.
Kepulauan Aru Maluku Diguncang Gempa 6,6 SR, BNPB: Nihil Korban Jiwa
Dituntut Petinggi Persija Jakarta Minta Maaf, Begini Klarifikasi Pengacara Vigit Waluyo
Sebelum Asri, empat rekannya yang lain yakni Feri (30), Abdul Malik (22), DP (16), dan FB (16), yang tercatat sebagai warga Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, telah lebih dulu ditangkap.
Abdul Malik pun dilumpuhkan petugas lantaran mencoba melawan.
Dari keterangan tersangka Malik, ia mengaku Asri tega membunuh IA lantaran korban terjerat utang piutang sebesar Rp 1,5 juta.
Sedangkan Asri sendiri adalah seorang pengedar narkoba di kawasan Muara Enim.
Kanit 1 Subdit III Direktorat Reskrimum Polda Sumsel Kompol Antoni membenarkan jika Asri telah menyerahkan diri untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.
Menurut Antoni, Asri kini telah diperiksa lebih lanjut terkait motif pembunuhan IA.
"Sekarang pelaku masih diperiksa untuk dimintai keterangan," ucap Antoni.

Selama lima hari menjadi buronan polisi lantaran menjadi otak pembunuhan terhadap IA (20), Asri selalu berpindah tempat.
Tersangka mengaku, ia selalu dibayang-bayangi oleh sosok IA, yang tak lain adalah kekasihnya itu.
Asri mengungkapkan, setelah membunuh korban, ia sempat berkelana menghindari kejaran petugas memakai sepeda motor yang dipinjam dari temannya di kawasan Kertapati, Palembang.
Setelah meminjam motor, Asri langsung menuju ke Kawasan Betung, Kabupaten Banyuasin, setelah itu menuju ke Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Lahat, dan kembali ke Ogan Ilir.
"Empat hari saya bermotor menuju tiga kabupaten tersebut karena tak tahan selalu didatangi arwah korban," ujar tersangka.
Ketika sampai ke Kabupaten Ogan Ilir, Asri pun menuju ke rumah kerabatnya.
Di sana, ia disarankan untuk menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.
"Keluarga sebelumnya kumpul ketika saya pulang. Akhirnya disarankan untuk menyerahkan diri dan diantar ke sini," ujar Asri.
Asri adalah otak pelaku dari pembunuhan sadis terhadap IA.
Korban yang berumur 20 tahun tersebut diketahui adalah kekasih pelaku sendiri.
Dari keterangan empat rekannya yang lebih dulu ditangkap, kurir narkoba itu tega membunuh korban karena dilatarbelakangi utang sebesar Rp 1,5 juta.
Karena korban tak membayar, Asri lalu memperkosanya.
Korban yang mencoba melawan dipukul menggunakan kayu balok hingga tewas.
Dalam kondisi meninggal, satu pelaku yakni Abdul Malik masih menyetubuhi korban.
Lima pelaku ini lalu membawa jenazah IA ke kawasan Ogan Ilir bersama spring bed dan selanjutnya dibakar.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, keempat pelaku ditangkap Selasa (22/1/2019).
Keempat pelaku tersebut yakni, Feri (30), Abdul malik (22), DP (16), dan FB (16), yang semuanya tercatat sebagai warga Muara Enim.
"Iya, keempatnya tadi malam sudah ditangkap, sekarang sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang," kata Zulkarnain, Rabu (23/1/2019).
Pidato di Acara APTSI, Prabowo: Ganti Kemudi atau Nakhoda Itu Biasa, Jangan Dibikin Luar Biasa!
Keaslian Namanya Dipertanyakan, Hotman Paris Hutapea Ungkapkan Hal Ini pada Raffi Ahmad
Zulkarnain mengatakan, dari para tersangka didapatkan barang bukti berupa satu unit sepeda motor milik korban jenis Honda Beat dan satu mobil pickup yang digunakan para tersangka.
"Satu tersangka atas nama Malik kita lumpuhkan karena mencoba melarikan diri ketika hendak ditangkap," ujar Zulkarnain.
Zulkarnain mengatakan dari dari ke 4 pelaku yang berhasil diamankan dua merupakan masih di bawah umur dan satu pelaku lagi masih buron.
Menurut Kapoda, pihak keluarga sendiri sudah meyakini bahwa jasad korban merupakan benar Inah Antimurti lantaran dikenal dari ciri barang korban.
"Motifnya sendiri diduga karena utang korban kepada Asri. Namun itu baru dugaan," jelas Jenderal Bintang dua ini.
Sebelum dibunuh dengan dara dibakar terlebih dahulu diperkosa bersama rekan lain.
"Korban dibunuh menggunakan balok kayu, lalu AS dan Malik memerkosanya. Sebelum mereka mengeksekusi korban terlebih dahulu para tersangka ini pesta sabu," jelas dia.
Kasus terkuak saat polisi berhasil menemukan motor Honda Beat Putih milik korban berplat BG 3262 KAI yang dititipkan kepada Andika (26) warga Dusun 1 Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang.
Dari informasi tersebut Feri berhasil ditangkap pertama kali oleh pihak kepolisian.
Dirinya berperan mengikat korban, mengangkat mayat dan membuang mayat di TKP pembunuhan.
Dari sebuah kamar kontrakan di Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang.
Di tempat terpisah polisi juga berhasil menangkap pelaku lain atas nama FB (16).

Dirinya mendapat tugas untuk mengawasi sekitar lokasi tempat mengeksekusi korban serta, ikut membuang mayat korban.
"Saya hanya ikut memegang kakinya yang memperkosa Abdul Malik serta AS. Kalau membuang ke TKP saya juga ikut," ujar FB saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang.
Sementara tersangka Abdul Malik (22) satu otak pembunuhan juga ditangkap oleh pihak kepolisian pada Rabu dini hari.
Dirinya sempat berusaha kabur dan melawan petugas saat akan ditangkap.
Dari pengakuannya dirinya berperan memegang korban saat diperkosa oleh tersangka AS.
"Iya, saya ikut memperkosa korban. Saya juga yang memegang ketika AS pertama memperkosa,'' katanya.
Tersangka terakhir yang ditangkap yakni YG (16).
Dirinya berperan membeli bahan bakar untuk membakar korban.
Berperan membeli minyak.
"Aku yang beli minyak. Jadi kami samo-samo ngangkat korban ke TKP. Aku dak ikut memperkosa," ujarnya.
Sementara, pelaku terakhir yang merupakan otak pembunuhan berinisial AS hingga kini masih buron dan dalam pengejaran pihak kepolisian.
Adapun dari barang bukti yang ditemukan dari tempat kontrakan tersebut, ditemukan sendal milik korban, kayu balok yang digunakan untuk memukul korban, mobil Daihatsu Granmax BG 9207 NH dan motor Honda Beat BG 3279 UN.
Hasil tes urine ke empat pelaku juga terbukti jelas mengkonsumsi narkoba.

Penemuan mayat wanita yang terpanggang di jalan Desa Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI) pada Minggu (20/1/2019) yang sempat membuat warga geger
Dari hasil otopsi dilakukan Tim Dokter Forensik ditemukan sejumlah barang yang diduga milik korban Inah, seperti cincin dan anting-anting, gelang serta jam tangan.
"Kami dari pihak keluarga sudah meyakini bahwa korban merupakan jasad Inah Antimurti, karena ciri barang ditemukan adalah milik korban," ungkap Jaka Saputra (26) sepupu korban dijumpai di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (23/1/2019).
Pihak keluarga menduga bahwa pelaku yang sekarang DPO AS merupakan pacar Asri dan pembunuhannya sudah direncanakan.
"AS ini adalah pacar korban (Alm) kami mengetahui itu karena sejak hari Kamis dia (AS) sering menghubungi Inah, namun almarhumah sibuk lantaran mau mengurus KK," ungkap Jaka.
Inah Antimurti yang merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara perempuan ini diduga dibunuh terlebih dahulu sebelum dibakar dan diikat dengan kasur di rumah kontrakan Asri di Desa Talang-taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.
"As ini kami mendapat cerita dari kerabat merupakan bandar sabu di tempat tinggalnya. Jadi sebelum mereka membakar jenazah untuk menghilangkan jejak terlebih dahulu memperkosa korban," jelas Jaka.
"Kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya bahkan sampai hukuman mati," jelasnya.
Postingan Terakhir Inah Antimurti
Postingan terakhir wanita yang dibakar dan ditemukan di jalan desa Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI) menunjukkan sebuah fakta baru.
Seperti diberitakan sebelumnya melansir TribunSumsel, Sejumlah warga Desa Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), mendadak geger.
Pasalnya, Minggu sore (20/1) pukul 16.30, warga dikejutkan dengan temuan mayat berjenis kelamin perempuan yang dalam posisi hangus terbakar di hutan semak Desa Sungai Rambutan.
Saat ditemukan, mayat berjenis kelamin perempuan yang belum diketahui identitasnya itu, dalam posisi diatas alas "spring bad" dengan kondisi jenazah terlilit kawat tembaga.
Penemuan mayat tersebut berawal pada Minggu sore, (20/1) pukul 16.00, saksi Tugino (45), saat itu sedang menggembala kambing yang berjarak tak begitu jauh dari lokasi temuan mayat.
Saat menggembala hewan ternak miliknya, Tugino tiba-tiba dikagetkan ada sebuah benda menyerupai ranjang besi tempat tidur dalam posisi terbakar.
Lalu saat didekati, pada bagian tengahnya ternyata terdapat tulang tengkorak manusia yang telah hangus dan sulit dikenali.
Atas temuan tersebut, ia pun langung memberitahu tahu warga dan melaporkan ke Kepala Dusun setempat sembari menghubungi aparat Kepolisian Polsek Indralaya.
Menerima informasi adanya temuan mayat wanita terbakar, sejumlah aparat Kepolisian langsung meluncur ke-TKP.
Kapolsek Pemulutan AKP Bambang Julianto SH memastikan bila itu merupakan sesosok mayat manusia berjenis kelamin perempuan. Karena dari hasil olah TKP dan penyelidikkan pada bagian sekitar mayat.
Hasilnya, ditemukan sebuah properti berupa antingan, serta kepala ikat pinggang yang biasa dikenakan oleh seorang perempuan.
"Dari hasil penyelidikkan diketahui, mayat tersebut berjenis kelamin perempuan. Namun identitas belum diketahui," ujar Kapolsek Indralaya, Minggu (20/1).
Dijelaskan Kapolsek, guna mendukung pengungkapan identitas mayat lebih lanjut dari TKP pihaknya mengamankan barang-barang bukti berupa spring bed yang sudah hangus terbakar, antingan yang dikenakan korban, kepala ikat pinggang perempuan, jam tangan, hp kecil yang sudah terbakar, serta kawat tembaga.
"Mayat tersebut diduga berusia 17 - 20 tahun," jelas AKP Bambang.
AKP Bambang menambahkan, dari keterangan seorang saksi saat dilakukan pemeriksaan mengaku melihat ada sebuah mobil jenis truk melintas di TKP pada Minggu dinihari (20/1) pukul 02.00.
Namun saksi tidak begitu mengetahui identitas jenis truk beserta nomor platnya.
"Dari keterangan saksi tersebut masih kita dalami untuk giat penyelidikkan," tambah Kapolsek.
Selanjutnya, tim identifikasi Polres OI langsung membawa onggokkan tulang belulang manusia yang terbakar tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk divisum.
Postingan Terakhir Inah Antimurti
Berdasarkan pantauan Sripoku.com dari sosial media pribadi miliknya, nampak Inah kerap mengunggah beberapa fotonya dengan anak dan teman-temannya di facebook.
Untuk memperkuat apakah akun tersebut benar miliki Inah, Sripoku.com menelusuri beberapa postingan dengan nama Inah Antimurti yang ternyata telah banyak mendapat ucapan duka dari orang terdekat yang mengenalnya.
Pada postingan terakhirnya, Inah memperbaru foto profilnya pada 12 Agustus 2018 lalu.
Pada foto tersebut Inah berpose dengan baju berwarna hitam putih garis-garis dan rambut yang diurai.
Sementara pada postingannya lainnya, Inah menuliskan sebuah curhatannya tentang hati yang terluka.
“Kenapa hati luka tak bicara karna air mata jatuh tak bersuara,” tulis Ina pada 28 September 2017.
Seperti diketahui, Ina telah bercerai dengan sang suami sekitar 2 tahun lalu.
Hal ini berdasarkan pengakuan kakak perempuannya Juwita (34).
Sebelum Mayat Ditemukan
Juwita mengungkapkan jika Ina memang sempat pamit pergi ke desa Segayam Kecamatan Gelumbang pada sabtu siang sekitar pukul 11.00 untuk mengurus pemisahan nama Kartu Keluarga (KK) miliknya.
"Adik saya sudah pisah sama suaminya. Sabtu kemarin dia (Ina) mau urus pemisahan KK sama mantan suaminya," ujar Juwita seperti Sripoku.com kutip di Tribunsumsel.com.
"Dia (Ina) ngurusnya ke Segayam, karena waktu masih nikah memang tinggal di sana. Tapi setelah pisah Ina pulang ke rumah bapak di dusun Pedataran," sambung Juwita.
Saat hari itu, Ina pergi sendiri dengan menggunakan sepeda motornya.
"Tapi sampai sekarang motor itu kami tidak tahu ada dimana. Belum ada kejelasan," ujarnya.
Berdasarkan penuturan Juwita, Ina bercerai sudah hampir dua tahun lalu, setelah menjalin biduk rumah tangga selama kurang lebih tiga tahun bersama mantan suaminya.
Dari hasil pernikahannya, Ina dan mantan suaminya dikarunia seorang anak perempuan yang baru berusia 2 tahun 3 bulan.
"Kalau alasan mereka cerai saya kurang tahu. Ina itu bukan orang yang suka cerita panjang lebar. Entah mereka tidak cocok atau bagaimana, kami pihak keluarga kurang paham. Tapi yang jelas adik kami itu, sudah tidak lagi sama suaminya,"terang Juwita.
Setelah bercerai, Ina mengisi hari-harinya dengan menjadi penyadap karet di kampungnya.
"Dia kerjanya nyadap, sama seperti saya," ungkapnya.
Juwita mengaku sampai saat ini pihak keluarga belum memberi tahu kabar hilangnya Ina pada mantan suaminya.
"Karena kan sudah tidak ada hubungan lagi. Kami juga pihak keluarga tidak bisa sembarangan kasih informasi ke orang lain," ujarnya.
Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku yang Mengotaki Pembunuhan dan Pembakaran IA Menyerahkan Diri " dan "Alasan Otak Pembunuh dan Pembakar IA Menyerahkan Diri"