Fakta di Balik Baku Tembak di Papua, KKB Serang Balik Setelah Dipukul Mundur dan 1 Prajurit Gugur
Insiden baku tembak tersebut terjadi saat prajurit dari satuan Yonif Raider Kostrad 751/VJS sedang mengamankan Bandara Mapenduma, Nduga, Papua.
Seorang prajurit Indonesia tengah berpatroli di sekitar Timika, Papua.(AFP)
Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, insiden ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIT.
Sejumlah prajurit dari Yonif Raider Kostrad dikerahkan untuk mengamankan Bandara Mapenduma.
Selain membawa bantuan logistik, pesawat dengan Kapten Ibrahim dan Kopilot Yudha, juga berpenumpang Bupati Nduga Yarius Gwijangge, Kadistrik Mapenduma Toni Gwijangge, dan Kadistrik Kagayam Jonatan Kogoya.
Pukul 10.30 WIT, sesaat sebelum pesawat tersebut mendarat, tiba-tiba prajurit TNI mendapat serangan dari KKB dari arah ketinggian sebelah kanan sekitar bandara.
Pasukan TNI kemudian membalas tembakan sehingga terjadi kontak senjata antara TNI dan KKB.
"Kelompok KKB berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke arah hutan di balik ketinggian, pesawat berhasil mendarat dalam keadaan aman," kata Aidi, dalam keterangan tertulisnya.
3. Serangan balik KKB lukai Praka Nasrudin
Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI.(Ahmad Faisol)
Tak disangka, KKB kembali menyerang Bandara Mapenduma setelah berhasil dipukul mundur.
KKB menyerang saat pengecekan personel anggota TNI di Bandara Mapenduma.
Akibatnya, Praka Nasrudin mengalami luka tembak di perut sebelah kanan.
Rekan korban kemudian berusaha memberikan pertolongan pertama, dan segera mengevakuasi korban ke Timika.
"Pukul 12.50 WIT pesawat Enggang Air Service take off dari Bandara Mapenduma menuju Bandara Timika dengan membawa korban luka tembak dan 2 orang prajurit pendamping diantar langsung oleh Bupati Nduga Bapak Yarius Gwijangge," kata Aidi.